Siapa sangka setelah dua bulan mengikuti kelas agama di Kelantan, Mawar Rashid akhirnya beroleh kekuatan untuk mula berhijab ketika umat Islam memyambut Maal Hijrah.
Sebenarnya sejak Ramadan lalu lagi Mawar Rashid sudah membiasakan diri untuk bertudung, namun begitu hatinya masih berbolak balik dan tidak bersedia.
Menceritakan pengalaman dilalui, Mawar yang mengumumkan dirinya berhijab melalui entri di Instagram (IG) memberitahu, keputusan yang dibuat pada tahun baharu kalendar Islam itu, cukup simbolik dan bermakna.
“Hendak dijadikan cerita, Allah lorongkan saya menyertai kelas agama. Setiap bulan saya pulang ke Kelantan untuk menimba ilmu agama. Saya belajar dengan salah seorang guru di sana.
“Sekembalinya ke Kuala Lumpur pada 17 Ogos lalu, tanpa berfikir panjang, saya mencapai tudung dan memakainya. Alhamdulillah, pada sambutan Maal Hijrah (Khamis lalu), saya berniat betul-betul untuk terus istiqamah bertudung,” katanya.
Mawar atau nama penuhnya, Wan Mawar Shaputri Wan Abdul Rashid berkata, dengan pengumuman itu, bermulalah pengembaraan baharu dalam hidupnya.
“Keputusan ini bagai episod permulaan di mana saya memulakan kembara baharu sebagai manusia biasa yang tidak pernah sempurna.
Ads
“Saya juga mahu mendapatkan keredaan Allah. Saya cintakan Allah dan Rasulullah SAW. Niat menutup aurat sudah lama. Impian saya hendak menjadi muslimah sejati.
“Namun, saya sedar terlalu banyak kekurangan dan kelemahan diri selama ini, saya terlalu hina di mata-Nya,” tambahnya lagi.
Menceritakan penghijrahannya itu, Mawar mengaku menangis setiap kali bersolat.
Ads
“Saya menangis kerana Allah sudah beri terlalu banyak nikmat dalam hidup. Namun, saya masih tidak menutup aurat dan beri pelbagai alasan,” ujar Mawar yang memberitahu suaminya sangat bahagia dengan keputusan dilakukan.
Menurutnya lagi suaminya itu tidak memaksa dia bertudug tetapi sering memberi ‘hint’ untuknya berhijab.
Namun dia tidak mahu keputusan didorong kerana paksaan atau sebab orang lain, sebaliknya datang dari dalam diri.
Ayuh, kita doakan semoga Mawar Rashid kekal istiqamah dengan berhijab dan doakan hatinya terus tetap dan tidak berbolak baik lagi dengan keputusan dibuat.
Kedatangan bulan Ramadhan setiap tahunnya tak henti menjadi penghibur hati orang mukmin. Bagaimana tidak, beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini.
Pahala diobral, ampunan Allah bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Seorang yang menyadari kurangnya bekal yang dimiliki untuk menghadapi hari penghitungan kelak, tak ada rasa kecuali sumringah menyambut Ramadhan.
Insan yang menyedari betapa dosa melumuri dirinya, tidak ada rasa kecuali bahagia akan kedatangan bulan Ramadhan.
Mukmin Sejati Itu Dermawan
Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah.
Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah.
Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadits:
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati.
Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اليد العليا خير من اليد السفلى واليد العليا هي المنفقة واليد السفلى هي السائلة
“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin, mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلماً فهو يتقي فيه ربه ويصل فيه رحمه، ويعلم لله فيه حقاً فهذا بأفضل المنازل
“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”)
Kedermawanan Rasulullah di Bulan Ramadhan
Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan terbaik bagi kita, beliau adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)
Dari hadits di atas diketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada dasarnya adalah seorang yang sangat dermawan. Ini juga ditegaskan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu:
كان النبي صلى الله عليه وسلم أشجع الناس وأجود الناس
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling berani dan paling dermawan.” (HR. Bukhari no.1033, Muslim no. 2307)
Namun bulan Ramadhan merupakan momen yang spesial sehingga beliau lebih dermawan lagi. Bahkan dalam hadits, kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan melebihi angin yang berhembus.
Diibaratkan demikian karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat.
Dalam hadits juga angin diberi sifat ‘mursalah’ (berhembus), mengisyaratkan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi, serta terus-menerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin yang berhembus terus-menerus. Penjelasan ini disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari.
Oleh kerana itu, kita yang mengaku meneladani beliau sudah selayaknya memiliki semangat yang sama.
Iaitu semangat untuk bersedekah lebih sering, lebih banyak dan lebih bermanfaat di bulan Ramadhan, melebihi bulan-bulan lainnya.
Dahsyatnya Sedekah di Bulan Ramadhan
Salah satu sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya.
Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi:
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam, juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759)
Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib, 946)
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain.
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi, 696)
Betapa Allah Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة ، وغلقت أبواب النار ، وصفدت الشياطين
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no. 1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain.
Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah.
Ziarah kubur ibu bapa juga bakti anak-anak kepada mereka. Berbakti kepada orang tua tidak terhenti sebaik mereka meninggal dunia.
Sebagai anak yang soleh dan solehah, kita tidak akan dapat membalas jasa mereka yang melahirkan, menjaga, memelihara dan mendidik kita sehingga menjadi orang berjaya. Semoga dikurniakan pahala besar buat mereka atas pengorbanan yang telah dibuat.
Kini, anak-anak yang hidup adalah menjadi tanggungjawab kita menjaga kebajikan orang tua walaupun mereka telah meninggal dunia.
Selain menyalurkan sedekah atas nama kedua arwah orang tua kita atau niatkan wakaf atas nama mereka, satu perbuatan yang amat digalakkan dan mudah sebagai rasa tanda sayang kita kepada mereka ialah dengan menziarahi makam mereka, sungguhpun hukum menziarahi kubur bukanlah wajib.
Perbuatan menziarahi kubur ibu bapa adalah sunat muakkad dan besar pahalanya. Makin bertambah pahalanya, jika kubur ibu bapa diziarahi pada tiap-tiap hari jumaat dan dibacakan surah Yaasin disisinya.
Kelebihan mengenang ibu bapa dengan doa dan dengan menziarahi kuburnya membawa kebaikan bukan sahaja kepada anak-anaknya yang soleh tetapi juga kepada anak derhaka.
Seperti dalam sebuah hadis diterangkan: Anak derhaka yang kematian kedua ibu bapanya kemudian dia (menyesal dan bertaubat) dan sentiasa berdoa untuk mereka, nescaya ia diampuni Allah dan dikira sebagai anak yang taat.
Orang Yang Mati Sentiasa Berhajat Kepada Doa Untuknya
”Kenangkanlah daku dalam doamu” Kita biasa dengar permintaan ini dan ia bukan sahaja dari kita yang masih hidup, tetapi ia juga merupakan rayuan orang yang telah mati.
Ini diterangkan dalam hadis maksudnya:
”Orang mati dalam kuburnya adalah seperti orang yang sedang tenggelam yang meminta pertolongan. Ia menunggu sampai kepadanya (rahmat) sesuatu doa dari anaknya,atau saudaranya, atau sahabat handainya. Apabila (rahmat) doa itu sampai kepadanya maka tidak terkira sukacitanya dan dirasainya (rahmat doa itu) lebih berharga daripada dunia dan segala isinya. Sebenarnya hadiah orang-orang yang hidup kepada orang mati ialah: ”Doa dan Istighfar”. (Riwayat oleh Ad-Dailami rahimahullah)
Sebab itulah kita diberi panduan di dalam al-Qur’an [ Diantaranya: ayat 41, surah Ibrahim, dan ayat 10, surah Al-Hasyr ], supaya tiap-tiap seorang sentiasa berdoa memohon rahmat bukan sahaja bagi dirinya, ibu bapanya dan kaum kerabatnya- tetapi juga bagi umat Islam umumnya, yang hidup dan yang mati. [ Jika si mati orang salih maka doa itu dapat meninggikan darjatnya, dan jika ia berdosa maka doa itu dapat menyelamatkannya dari azab (atau meringankan tanggungannya). Tanwir al-Qulub (217).
Jangan Kedekut Doa
Rasulullah SAW bersabda: Tiada satupun mayat di kuburannya kecuali seperti orang yang tenggelam yang sangat memerlukan pertolongan selalu menunggu dan menanti doa dari anaknya, saudaranya, temannya, ketika telah memperoleh Doa, maka dia lebih menyukainya daripada mendapatkan dunia dan seisinya.
Mereka turun di langit dunia, sejajar pada rumah-rumahnya sambil merintih memanggil ya ahli ya waladi ya aqoribi (wahai anakku wahai kerabatku wahai orang penunggu rumahku pemakai pakaianku hartaku.
Farhamu yarhamukumullah. Janganlah kamu bakhil kepadaku (meminta doa) sebelum kamu jadi seperti aku.
Kashoorga: Berbaktilah kita kepada orang tua kita walaupun mereka telah tiada. Ziarah kubur mereka dan bacakan doa untuknya. Semoga doa kita itu sampai kepada mereka. Menziarahi kubur juga akan membuatkan kita insaf dan sedar akan kematian.
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Terkenal dengan sikap baik budi dan sentiasa ringan tangan membantu golongan susah, aktivis masyarakat, Kuan Chee Heng atau mesra disapa Uncle Kentang kini diuji dengan Covid-19 tahap 4.
Dalam perkongsian di fbnya, Uncle Kentang memaklumkan dirinya disahkan positif Covid tahap 4 dan kini sedang mendapat rawatan di Hospital Serdang.
Walau diuji dengan kesakitan, dirinya masih berbuat kebajikan dengan memaklumkan, mana-mana individu susah yang memerlukan bantuan ambulan boleh menghubungi nombor diberikan iaitu untuk kes Covid hubungi 012-2423360. Untuk ambulan hubungi 011-550521488. Masa yang sama, dirinya memaklumkan pengoperasian pejabat ditutup empat hari termasuk talian hotlinenya kecuali bagi perkhidmatan ambulan.
Dirinya sempat menasihati orang ramai menjaga diri, tidak berpesta dan sentiasa menggunakan pelitup muka sentiasa.
Aktivis masyarakat ini sentiasa membantu golongan susah
Sebaik memaklumkan dirinya diuji dengan Covid-19, Uncle Kentang memaklumkan ada ribuan mesej masuk dan mendoakan kesejahteraanya.
“Terima kasih sungguh. Terharu saya. Beribu mesej masuk mendoakan saya sembuh. Kini saya tak sempat jawab. Bila sembuh saya akan balas mesej anda. Love all of you”.
Sehari sebelum mengetahui dirinya diuji positif, Uncle Kentang memaklumkan kesibukan dirinya melakukan kerja-kerja amal dan membuat pemeriksaan kesihatan.
Dirinya berkongsi makan malam diambil semalam di Hospital Serdang
Tulisnya :-
Mungkin penat. Tempoh hari bawa ambulan dari KLGH ke Palong 5 Felda Gemas, lepas itu terus shoot ke Kg Paum Jelebu untuk agih dana banjir dan terus shoot semula balik ke Puchong. 8 jam bawa ambulan pada kelajuan tinggi. Memang penat.
Semalam kena gerimis dan masuk bilik air con sejuk bukan kepalang. Aku mengigil. Lepas itu terus demam panas. Adui, aku order Laksa kari semalam, tibai. Terus kerongkong sakit dan bengkak. Adui. Down terus. Off semua phone.
Hari ini sakit kerongkong tiada. Demam pun dah reda. Mungkin Tuhan suruh rehat.
Pagi ini ada meeting bolasepak kompleks 3K Sunway. Lunch appointment lagi. Nak ke Nanding agih dana banjir. Nak lawat kubur buat kepuk dan batu nisan di Dengkil.
Nak tolong satu uncle India bayar bil letrik di Pandan Cahaya Ampang. Nak hantar kerusi roda untuk machik miskin di Selayang. Nak ke Seremban bagi modal untuk lelaki India berniaga. Nak ke Jenderam hantar makanan. Adui… adui…jadual padat.
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Seronok beraya, pergi rumah terbuka bertemu saudara mara dan rakan taulan tapi tanpa sedar kita turut sama melakukan dosa.Dikongsi oleh Ustazah Asma' Harun, terdapat...