Kita mungkin jarang mendengar kisah Ibrahim bin Adham. Tapi kisahnya banyak dikongsi di dalam kitab-kitab karangan Tazkirat al-Aulia susunan Imam Farid ad-Din Attar dan Raudh ar-Rayyahin oleh Imam Yafi'e serta lain-lain lagi.
Ibrahim bin Adham atau nama sebenarnya Abu Ishak Ibrahim bin Adham dilahirkan daripada keluarga bangsawan Arab yang kaya raya. Beliau terkenal sebagai seorang raja Balkh yang sangat luas wilayah kekuasaannya. Ke mana saja pergi, beliau akan diiringi empat puluh bilah pedang emas dan empat batang tongkat kebesaran emas diusung di depan dan belakangnya. Nama beliau berada dalam tinta sejarah daripada seorang raja yang masyhur kepada ahli sufi yang terkenal.
Dalam satu cerita, pernah Ibrahim bin Adham memburu. Dalam perburuan itu, dirinya terpisah dari angkatannya. Saat dia ingin memanah seekor rusa, rusa itu berkata kepadanya: “Wahai manusia yang lalai, aku disuruh oleh Allah Subhanahu wata’ala memburumu. Engkau tidak dapat menangkapku. Bertaubatlah, untuk inikah engkau diciptakanNya?”
Ibrahim yang di dalam ketakutan itu tiba-tiba terkejut dengan kata-kata itu. Baginda langsung tidak terfikir selama ini untuk apa baginda dicipta ke dunia. Dirinya membuang baju kebesaran dirinya dan perbuatan itu disaksikan oleh semua malaikat dengan penuh kekaguman dan malaikat berkata, “Lihat, betapa megahnya kerajaan yang diterima putera Adham sebelum ini, akhirnya telah mencampakkan pakaian dunia yang kotor dan menggantinya dengan jubah kesedaran.”
Selepas beliau menjadi ahli sufi, dirinya sering dijadikan rujukan orang ramai. Dalam satu pengkisahan, satu hari Ibrahim bin Adham rah melewati sebuah pasar di Kota Basra (Iraq). Ketika itu ramai mengerumuninya dan mereka bertanya kepadanya.
“Wahai Abu Ishaq, mengapa kami telah berdoa namun tidak juga dikabulkan oleh Allah. Lalu Abu Ishaq berkata, “Karana hati-hati kalian telah mati yang disebabkan oleh 10 hal’.
Mereka bertanya, “Apa itu?” Beliau menjawab:
1. Kalian mengenal Allah namun kalian tidak memberikan hak-hak Nya.
2. Kalian telah mengaku cinta Rasulullah SAW namun kalian meninggalkan jalannya.
3. Kalian membaca Al-Qur’an namun tidak beramal dengan apa yang ada di dalamnya.
4. Kalian memakan dari nikmat Allah namun kalian tidak mensyukurinya.
5.Kalian mengatakan neraka itu benar adanya namun kalian tidak lari darinya.
6. Kalian mengatakan jannah itu ada namun kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.
7. Kalian memakamkan orang-orang yang wafat, namun kalian tidak mengambil pelajaran dari mereka.
8. Kalian mengatakan bahawa setan itu musuh kalian namun kalian meniru amalannya.
9. Kalian mengatakan bahawa kematian itu ada namun kalian tidak menyiapkan bekal untuk menghadapinya.
10. Kalian terjaga dari tidur namun kalian sibuk dengan aib manusia (ghibah yang haram) dan meninggalkan aib kalian sendiri.
Sumber : Islam Post (Jami’ Bayanil ‘Ilmi Wa Fadhlihi) / Gambar hati : Wajib Baca
Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
KLIK DI SEENI