Jin atau syaitan itu juga makhluk Allah. Mereka ada di mana-mana bersama kita. Tinggal lagi kita tidak dapat melihat mereka dengan mata kasar. Jika kita lalai daripada mengingati Allah, maka mereka akan menguasai persekitaran di mana kita berada.
Ada tujuh tempat jin atau syaitan suka menempel dan tempat-tempat itu memang sangat dekat dengan kita.
1. Tempat kotor seperti tandas & tempat pembuangan sampah
Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya tandas-tandas itu dihuni oleh Jin. Oleh kerana itu, apabila seseorang di antara kalian masuk tandas, maka katakanlah:
Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits
Ertinya: Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).
Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya, dari Ali r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang masuk tandas kemudian berdoa: ”bismillahirrahmanirrahim“, maka mata jin akan tertutup dan tidak akan dapat melihat aurat keturunan Adam” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
2. Tempat kosong seperti rumah terbiar atau gurun/ padang pasir
Dari Ibnu Mas’ud RA berkata: “Suatu hari kami (para sahabat) berkumpul bersama Rasulullah SAW tiba-tiba kami kehilangan baginda, lalu kami cari-cari di lembah-lembah dan kampung-kampung (akan tetapi kami tidak mendapatkannya). Kami lalu berkata: “Rasulullah SAW telah diculik”.
Pada malam itu, tidur kami betul-betul tidak menyenangkan. Ketika pagi hari tiba, kelihatan Rasulullah SAW sedang bergegas menuju ke arah kami dari arah sebuah gua yang berada di tengah padang pasir.
Kami lalu berkata: “Ya Rasulullah SAW , malam tadi kami betul-betul kehilangan kamu, lalu kami cari-cari ke sana ke mari akan tetapi kami tidak menemukan kamu. Lalu kami tidur dengan keadaan sangat tidak menyenangkan”.
Rasulullah SAW kemudian bersabda:
“Malam tadi aku didatangi oleh utusan dari kelompok jin, ia membawa saya pergi menemui kaumnya untuk mengajarkan al-Quran”.
Ibnu Mas’ud RAbkemudian berkata kembali: “Lalu kami diajak oleh Rasulullah SAW untuk melihat bekas-bekas tempat dan perapian mereka (kelompok jin)”
Para jin itu kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai makanan mereka. Rasulullah SAW menjawab: “Makanan kalian itu (wahai golongan jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di tangan kalian dan ketika memakannya disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran) binatang ternak kalian”.
Rasulullah SAW kemudian melanjutkan sabdanya:
“Oleh kerana itu, janganlah kalian (para sahabat) beristinja (membersihkan najis seperti habis buang air kecil atau besar dengan menggunakan batu atau benda lainnya selain air) dengan keduanya (tulang dan kotoran binatang), kerana keduanya itu adalah makanan saudara kalian (golongan jin)” (HR. Muslim).
3. Dalam lubang-lubang
Dari Abdullah bin Sarjas, Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah seseorang di antara kalian kencing di lubang”. Mereka bertanya kepada Qatadah: “Mengapa tidak boleh kencing di lubang?” Qatadah menjawab: “Rasulullah SAW mengatakan kerana lubang itu adalah tempat tinggalnya golongan jin” (HR. Abu Dawud, Nasai dan Ahmad)
4. Dalam rumah
Dalilnya adalah hadits berikut ini:
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada satu rumah orang muslim pun kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan makanan pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan tengahari dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan bersama orang-orang muslim. Hanya saja, Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan jin-jin tersebut” (HR. Abu Bakar sebagaimana ditulis oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari).
Tetapi golongan jin tidak dapat masuk ke dalam rumah orang-orang Islam apabila mereka membaca ayat-ayat Al-Quran di dalamnya sebagaimana sabda Rasulullah SAW, mafhumnya:
“Apabila seorang lelaki masuk ke dalam rumahnya terus menyebut nama Allah dan begitu juga ketika makan, maka syaitan berkata, maka tidak ada tempat tinggal dan tidak ada tempat makan.
Dan apabila disebut nama Allah ketika masuk tetapi tidak ketika makan maka syaitan berkata kamu dapat makan tetapi tidak dapat tempat tinggal.
Dan apabila tidak menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan maka syaitan mengatakan kamu dapat tempat tinggal dan dapat makan”.
Setiap rumah yang dibacakan surah Al Baqarah maka syaitan tidak akan masuk ke rumah itu selama tiga hari dari tarikh membacanya itu.
Sebagaimana mafhum sabda Rasulullah SAW :
“Jangan engkau jadikan rumahmu sebagai kubur sesungguhnya rumah yang dibacakan surah Al Baqarah tidak akan dimasuki oleh syaitan”.
Mafhum sabdanya lagi yang diriwayatkan oleh Sahl bin Saad :
“Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada kemuncaknya, sesungguhnya kemuncak Al Quran itu adalah surah Al Baqarah, sesungguhnya sesiapa yang membacanya dia rumahnya pada waktu malam, syaitan tidak akan masuk selama tiga malam, dan sekiranya dibaca pada waktu siang mereka tidak akan masuk selama tiga hari”.
Maka untuk menghalang mereka masuk ke rumah kita selama-lamnya, hendaklah dibaca surah ini pagi dan malam.
5. Dalam pasar dan tempat perniagaan (Mall)
Selain di rumah, Jin juga ada yang tinggal di pasar atau mall. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat di mana Salman al-Farisi pernah berwasiat kepada para sahabat yang lain:
“Kalau boleh, janganlah kalian menjadi orang yang pertama kali masuk ke pasar atau menjadi orang yang paling akhir keluar dari pasar, kerana pasar itu merupakan tempat berseterunya para syaitan. Dan di pasarlah syaitan menegakkan benderanya” (HR. Muslim)
6. Dalam kandang unta
Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian solat dalam kandang unta kerana di sana terdapat syaitan, solatlah di kandang biri-biri kerana dia itu membawa berkah” (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
7. Jin juga tinggal di kampung-kampung, di gunung-ganang, dari lembah-lembah
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang disebut oleh Abusy-Syeikh di dalam kitabnya “العظمكة” :
“Telah berlaku pertengkaran di antara jin Islam dan jin musyrikin, maka mereka memohon kepadaku untuk menempatkan mereka, secara berasingan.
Maka aku letakkan jin Islam di kampung-kampung dan gunung ganang dan aku letakkan jin kafir di antara gunung dan laut.”
Kesimpulannya
Jadikan al-Quran sebagai benteng pertahanan melindungi diri sendiri dan keluarga. Al-Quran itu berfungsi sebagai benteng diri apabila ia dibaca dan didengari bukan ditampal pada dinding.
Tidak salah untuk menampal tulisan khat ayat suci al-Quran di dinding tetapi pastikan kita membaca dan menghayati bacaan al-Quran. Semoga kita semua didalam jagaan Allah.
Sumber artikel:PusatRawatanIslamDarulNusrah
Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
KLIK DI SEENI