Agama Islam sebenarnya telah memberikan wanita satu kedudukan yang paling mulia berbanding bangsa atau agama lain. Hakikat ini boleh dilihat menerusi surah An-Nisa’ yang terkandung di dalam al-Quran. Berbanding surah-surah lain, surah ini lebih banyak menyebut tentang hukum hakam yang berkaitan tentang wanita. Bahkan terlalu banyak bukti yang dapat mengukuhkan kenyataan ini.
Inginkan penjelasan lanjut? Beberapa ayat yang terkandung di dalam surah ini ada jawapannya.
1. Wanita diciptakan dari tulang rusuk lelaki
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu. Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (Surah An-Nisa`: 1)
Dalam ayat ini dinyatakan bahawa daripada jiwa yang satu, Allah SWT menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid mengatakan bahawa yang dimaksud jiwa yang satu adalah Nabi Adam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566)
Dalam hadis sahih pula menyebut: “Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bahagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Apabila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau boleh bersenang- senang namun padanya ada kebengkokan.” (Riwayat Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632)
2. Hak perempuan yatim dipelihara
Allah SWT berfirman: “Dan jika kalian khuatir tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bila mana kalian menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita lain yang kalian senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kalian khuatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita sahaja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk kalian dan tidak berlaku aniaya.” (Surah An-Nisa`: 3)
Urwah bin Az-Zubair pernah bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah SWT: maka Aisyah menjawab, “Wahai anak saudariku. Perempuan yatim tersebut berada dalam asuhan walinya yang turut bersyarikat dalam harta walinya, dan pihak wali ini ternyata tertarik dengan kecantikan anak yatim kerana berikut hartanya. Maka wali ingin menikahinya tanpa berlaku adil dalam pemberian mahar sebagaimana mahar yang diberikannya kepada wanita lain yang ingin dinikahinya. Para wali pun dilarang menikahi perempuan-perempuan yatim kecuali jika mereka mahu berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim serta memberinya mahar yang sesuai dengan yang biasa diberikan kepada wanita lain. Para wali kemudian diperintah untuk menikahi wanita-wanita lain yang mereka senangi.”
3. Cukup berkahwin seorang wanita sahaja jika khuatir tidak dapat berlaku adil
Allah SWT telah berfirman: “Kemudian jika kalian khuatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita sahaja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki.” (Surah An-Nisa`: 3)
Apa yang dimaksudkan dengan adil di sini adalah perkara-perkara lahiriah seperti adil dalam pemberian nafkah, tempat tinggal, dan giliran. Walau bagaimanapun, perkara-perkara batin seperti rasa cinta dan kecenderungan hati tidaklah dituntut untuk adil kerana ia berada di luar kesanggupan seorang hamba.
Ads
Dalam al-Quran ada dinyatakan:
“Dan kalian sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri kalian, walaupun kalian sangat ingin berbuat demikian. Kerana itu janganlah kalian terlalu cenderung kepada isteri yang kalian cintai sehingga kalian biarkan yang lain telantar.”(An-Nisa`: 129)
Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan ketika mentafsirkan ayat di atas, “Kalian tidak akan mampu untuk berlaku adil di antara isteri-isteri kalian dari segala sisi. Walaupun kalian berjaya berlaku adil dari segi pembahagian giliran malam. Namun masih lagi wujud perbezaan dalam soal cinta, syahwat, dan jima’. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu ‘Abbas, ‘Abidah As-Salmani, Mujahid, Al-Hasan Al-Bashri, dan Adh-Dhahhak bin Muzahim .”
4. Hak memperoleh mahar dalam pernikahan
Allah SWT telah berfirman:
“Berikanlah mahar kepada wanita-wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian sebahagian daripada mahar tersebut dengan rela hati maka makanlah (ambillah) pemberian itu sebagai makanan yang sedap lagi baik.” (An-Nisa`: 4)
5. Wanita diberikan bagian dari harta warisan
Allah SWT berfirman: “Bagi laki-laki terdapat hak bahagian dari harta peninggalan ayah, ibu dan kerabatnya, dan bagi wanita terdapat hak bahagian dari harta peninggalan ayah, ibu dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (An-Nisa`: 7)
Ads
Sementara ketika di zaman jahiliah, hanya lelaki sahaja yang diberikan hak untuk harta pusaka sementara wanita tidak mendapat sebarang bahagian. Malah wanita dianggap sebagai sebahagian daripada barang yang diwarisi sebagaimana dalam ayat:
“Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kalian mewarisi wanita dengan jalan paksa.” (An-Nisa`: 19)
6. Suami diperintah untuk berlaku baik pada isterinya
Allah SWT telah berfirman:
“Dan bergaullah kalian (para suami) dengan mereka (para isteri) secara patut.” (An-Nisa`: 19)
Al-Hafizh Ibnu Katsir ketika mentafsirkan ayat di atas menyatakan: “Halusi ucapan kalian terhadap mereka (para isteri) dan perbaiki perbuatan serta penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila dia (isteri) berbuat demikian, maka engkau (semestinya) juga berbuat yang sama. Allah SWT berfirman dalam hal ini:
“Dan para isteri memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.”(Surah Al-Baqarah: 228)
Ads
Sementara itu Rasulullah s.a.w sendiri telah bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga (isteri)nya. Dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluarga (isteri)ku.”(Tafsir Al-Qur`anil ‘Azhim, 2/173)
7. Suami tidak boleh membenci isterinya dan perlu melayannya dengan baik sekalipun tidak menyukainya
Allah SWT berfirman: “Kemudian apabila kalian tidak menyukai mereka maka bersabarlah kerana mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Surah An-Nisa`: 19).
8. Jika sudah bercerai, tidak boleh meminta kembali mahar yang pernah diberikannya
Allah SWT berfirman: “Dan jika kalian ingin menggantikan isteri kalian dengan isteri yang lain sedang kalian telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kalian mengambil kembali walau sedikit pun dari harta tersebut. Apakah kalian akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata? Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebahagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil daripada kamu perjanjian yang kuat.” (Surah An-Nisa`: 20-21)
9. Termasuk pemuliaan terhadap wanita adalah diharamkan bagi mahram si wanita kerana nasab ataupun kerana penyusuan untuk mengahwininya
Allah SWT berfirman: “Diharamkan atas kalian menikahi ibu-ibu kalian, puteri-puteri kalian, saudara-saudara perempuan kalian, ‘ammah kalian (mak cik/ saudara perempuan ayah), khalah kalian (ibu saudara), puteri-puteri dari saudara laki-laki kalian (anak saudara perempuan), puteri-puteri dari saudara perempuan kalian, ibu-ibu susu kalian, saudara-saudara perempuan kalian sesusuan, ibu mertua kalian, puteri-puteri dari isteri kalian yang berada dalam pemeliharaan kalian dari isteri yang telah kalian campuri. Tetapi jika kalian belum mencampuri istri tersebut (dan sudah berpisah dengan kalian) maka tidak berdosa kalian menikahi puterinya. Diharamkan pula bagi kalian menikahi isteri-isteri anak kandung kalian (menantu)…” (Surah An-Nisa`: 23)
Menerusi ayat ini, Allah SWT telah berfirman yang bermaksud:
“(Diharamkan atas kalian) menghimpunkan dalam pernikahan dua wanita yang bersaudara kecuali apa yang telah terjadi di masa lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah An-Nisa`: 23)
Ayat ini menetapkan bahawa seorang lelaki tidak boleh menemukan dua wanita yang bersaudara dalam ikatan pernikahan kerana ia boleh mengakibatkan permusuhan dan perpecahan dalam hubungan di antara keduanya.
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Kadangkala kita tidak pernah menyangka yang kita menjadi sasaran pencuri mahupun perompak. Hanya beberapa minit terleka sudah cukup untuk kita menjadi mangsa. Maka sebab itulah walau di mana sahaja kita berada terutama kaum wanita, kita perlu lebih berhati-hati. Ini kerana ‘bahaya’ ada di mana-mana.
Berikut catatan Ustazah Asma Harun di laman Facebooknya bercerita pengalaman hampir disamun ketika dalam perjalanan pulang ke rumahnya usai memberi ceramah.
Malam tadi, ia benar-benar berlaku ke atas saya, tidak pernah terfikir dan terbayang.
لا حول ولا قوة الا بالله
Tiada Daya dan Upaya. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah sebaik-baik pelindung.
Lokasi kuliyah daripada rumah tak jauh, dalam 5 km shj. Lebih kurang jam 8.20 mlm, dan memang ketika memandu malam tadi beberapa kali saya tekan lock semua pintu, lebih daripada biasa, Allah dah beri rasa tu.
Melalui satu selekoh biasa, sekilas pandang ada perasan sebuah motor dan pemandu di atasnya tepi jalan. Mungkin dari situ saya diekori. Sampai penghujung jalan saya perlu menunggu sebuah kereta dihadapan untuk membelok ke kanan. Jalan ni memang sibuk dan memakan masa untuk dapat membelok.
HEMPAS BATANG BESI PADA CERMIN KERETA
Allahu Akbar. Seorang lelaki badan tegap bertopi keledar gelap berdiri di sebelah pintu penumpang sebelah kiri menarik-narik pintu. Dia turun daripada motor. Saya tak nampak sama ada seorang atau berdua. Tiba-tiba ada kereta di belakang dan dia cepat-cepat kembali ke motornya.
Gambar zsekadar hiasan.
Ketika itu hanya rasa takut dan kaku. Mengambil masa yang lama untuk membelok ke kanan walaupun ada ruang. Akhirnya pedal minyak ditekan perlahan menuju lokasi dalam keadaan rasa yakin tidak diekori. Saya parking belakang sekali pada deretan kereta. Saya tak perasan suasana sunyi di situ. Itu satu kesilapan besar apabila kita dah menjadi target. Sepatutnya saya ke kawasan ramai orang atau ke balai polis berdekatan.
Saya kaku dan membatu, cuba tenangkan diri. Syukurnya saya tidak terus keluar. Tiba-tiba, ya Allah.. Saya nampak kelibat yang sama daripada belakang menerusi cermin depan sedang menuju ke arah kereta. Saya terus menekan hon sekuat hati, namun dia dengan laju datang dan menghempas kuat batang besi yang agak besar pada tingkap sebelah kiri.
Ketika itu, dengan sisa tenang dan kekuatan yang ada saya reverse, untuk mengambil ruang agar tidak melanggar kereta depan yang saya parking agak rapat. Terus minyak ditekan laju dan masuk mengejut ke kawasan kuliyah.
BUNYI DENTUMAN KUAT
Syukur saya tidak melanggar sesiapa. Pandangan masa tu memang kabur. Gelap rasa semuanya. Rasa nak pitam dan adrenaline memang tahap maksimum. Ramai yang keluar untuk melihat apa yang berlaku kerana mendengar kuatnya dentuman pukulan ke arah cermin kereta. Allahu Akbar, cermin tu sedikitpun tidak pecah atau retak.
Allah.. Allah.. Allah.. Itu sahaja kalimah yang mampu keluar. Allah ya Hafiz ya Muhaimin. Dialah sebaik-baik yang menjaga dan memelihara kita. Kita sangat lemah dan tidak berdaya sedikitpun.
Sebenarnya sangat jarang saya keluar malam seorang diri, biasanya suami akan hantar dan jemput daripada lokasi kuliyah/ceramah. Namun malam tadi suami di Terengganu, balik emergency dan saya tetap perlu hadir jemputan yang dah lama diatur. Saya percaya ramai wanita perlu melalui keadaan seperti ini lagi-lagi yang tinggal berjauhan dengan suami. Moga Allah sentiasa melindungi kalian.
Nasihat dan beberapa tip:
1. Wanita yang memandu seorang diri memang menjadi sasaran utama penjenayah, jangan sesekali rasa selesa kerana sudah biasa. Sentiasa mengambil langkah berjaga-jaga. Samada siang atau malam. Contohnya suri rumah yang hantar anak-anak ke sekolah, kerana anda mungkin akan pulang seorang diri, tak mustahil ada yang memerhati dan mengekori sehingga anda turun daripada kereta untuk diserang hendap.
2. Sebaik sahaja masuk kereta terus lock semua pintu. Walaupun jalan biasa atau lokasi yang dituju sangat dekat. Lock sahaja, ia percuma. Tapi mampu menyelamatkan nyawa dan harta.
3. Elakkan meletakkan handbag atau seumpamanya di tempat yang mudah dilihat terutamanya seat sebelah, namun handphone pastikan diletakkn di tempat yang mudah dicapai.
4. Jika diserang seperti saya di atas, bunyikan hon sekuatnya agak membantu, walaupun penyerang tidak lari tapi sekurangnya dia mula panic kerana kita menunjukkan tindakbalas. Memang selama ni saya set dalam kepala jika berlaku situasi begini saya akan tekan hon sekuatnya.
5. Ketenangan dan sedikit keberanian sangat penting. Ketakutan melampau, kelam kabut dan panic akan memberi kemenangan awal kepada penyerang. Saya mungkin sahaja tekan minyak dan melanggar kuat kereta depan, atau hanya menjerit ketakutan. Di sinilah saya sedar betapa penting kita memberi bayangan awal kepada fikiran kita, jika berlaku begini akan buat begini. Dan saya memang kuat buat khayalan.
6. Jika anda dilanggar daripada mana-mana arah, jangan terlalu cepat turun daripada kereta untuk melihat kerosakan. Lagi pula jika tempat tersebut agak sunyi. Pelanggaran tersebut mungkin dirancang.
7. Bila sampai di lokasi atau di rumah jangan terus turun daripada kereta, contohnya untuk membuka pintu pagar dll. Pastikan semuanya selamat dan tiada sesiapa yang mengekori.
8. Ini sangat penting dan yang paling utama. Hakikatnya Allah ya Hafiz ya Muhaimin Yang Maha Menjaga dan Maha Mengawasi kita setiap saat. Bukan kecanggihan kereta atau keberanian kita bertindak.
Maka jangan sesekali lupa untuk memulakan perjalanan dengan doa:
Maksudnya, “Segala Puji dan Maha Suci bagi Allah, yang memudahkan (kenderaan) ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kepada Tuhan kamilah kami akan kembali (di hari Kiamat). Surah Az-Zukhruf, Ayat 13-14
Tambahkan dengan zikir.. يا حافظ يا مهيمن
Ya Allah Yang Maha Menjaga dan Maha Mengawasi, jaga dan awasilah perjalananku daripada awal hingga pulang kembali dalam kesejahteraanmu ya Salaam.
Ingat dan berharaplah kepada Allah سبحانه وتعالى semoga perjalanan kita selamat.
“Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah dan sesiapa yang beriman kepada Allah, maka Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar) dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.” (Surah al-Taghabun 64: Ayat ke-11)
Saya masih lagi terasa kesan trauma hingga saat ini. Tadi ada bawa kereta di siang hari. Bila ada motor yang nak melalui atau berhenti ketika di lampu isyarat. Debaran tu memang tak boleh dikawal.
Moga Allah terus memelihara kita daripada perkara-perkara yang tidak diingini.
Sumber kredit: FB: Asma Harun
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Bagi jemaah umrah/haji yang pertama kali menaiki kapal terbang tentunya agak kekok ketika pertama kali menggunakan tandas. Keadaan menjadi sedikit tidak selesa apabila ingin mengambil wuduk sehingga lantai tandas ‘lecak’ dengan air.
Sebenarnya ada cara yang praktikal dan mudah untuk mengambil wuduk tanpa membuatkan lantai tandas habis lencun dengan air.
Aku sendiri pernah tengok pramugari sebuah penerbangan antarabangsa mengeluh sebab tandas kapal terbang bersepah dengan air. Lantainya pun lencun.
Memang ya, sebab ada penumpang yang berwuduk dalam sana.
Sebenarnya kawan, tak salah pun berwuduk dalam kapal terbang. Cuma seeloknya jagalah hak tandas dan penumpang yang lain juga. Janganlah terlalu melampau sampaikan basah habis cermin, lantai dan mangkuk tandas. Orang selepas kita nak guna pun tak selera.
Selalunya mereka yang pernah datang melaksanakan umrah akan diperkenalkan dengan botol spray untuk berwuduk. Cara ini senang saja, hanya semburkan di anggota wuduk lalu sapu dan ratakan guna tangan. Boleh buat di kerusi masing-masing tanpa perlu ke tandas.
AMBIL TAHU KEADAAN TANDAS DALAM KAPAL TERBANG
Namun, ada juga yang berasa tak yakin dengan spray begitu. Nak juga berwuduk di tandas kapal terbang. Nak juga angkat kaki ke singki ketika nak basuhnya. Haih.
Okey beginilah, kita kena tahu yang tandas kapal terbang ini sempit saja ruangnya. Agak sukar jugalah bagi mereka yang bertubuh gempal untuk pusing ke sana, ke mari nak angkat kaki apa semua.
Saya cadangkan agar kalian meminimumkan penggunaan air untuk berwuduk. Alah, nak wuduk ini tak perlukan air yang banyak pun. Bukannya macam kita buka paip masa mandi, air keluar mencurah-curah lajunya.
Hanya tadahkan air ke tangan dan sapukan ke anggota wuduk. Pastikan ianya rata ke segenap penjuru. Air tak banyak tak apa, asalkan rata semuanya. Sapukan sekali pun dah cukup jika dah kena.
Paling penting, tak usah pedulikan rasa was-was yang syaitan duk bisikkan dekat telinga. Itu semua gangguan yang akan buatkan kita rasa tak kena itu ini. Lepas itu mulalah duk ulang basuh tempat sama sampai lencun habis. Ha, itu bahaya.
Untuk basuh kaki pula, elakkan daripada angkat masuk ke singki. Itu bahaya terutama buat warga emas. Yang muda remaja pun samalah juga. Jadi saya sarankan untuk gunakan gelas plastik yang disediakan dalam sana. Memang ada selalunya. Kalau tak ada, boleh minta dari pramugari cantik yang bertugas okeh.
Isikan dalam gelas plastik tadi. Kemudian letak kaki di mangkuk tandas, dan basuhlah di situ. Selamat dan selesalah sikit berbanding duk sangkut kaki dalam singki sana. Sudahlah tinggi, bahaya woih.
JAGA KEBERSIHAN
Bila dah siap berwuduk, ini yang terakhir. Kena buat. Ambil tisu dan lap tempat-tempat yang terpercik air tadi. Di cermin, dinding, mangkuk tandas dan pintu jamban. Lap kasi kering. Jangan tinggalkan kesan. Kita jaga kebersihan tandas awam. Orang lain pun nak guna.
“Alah, bukannya kotor pun. Kita guna buat berwuduk kot.”
Iya memang tak kotor bagi kita. Namun sesetengah orang berasa jijik dan mereka pun tak tahu itu air wuduk ataupun air jamban. Bila dah lencun begitu, orang pun tak selesa.
Kita nak buat ibadat ini, jangan sampai orang di sekeliling rasa serabut dan menyampah. Jangan sampai orang kaitkan agama dengan benda yang bukan-bukan hasil perbuatan kita. Kalau kita masuk jamban dalam keadaan kering, pastikan kita tinggalkannya pun dalam keadaan kering juga. Kesianlah dekat pramugari dan penumpang yang lain.
Apabila kita faham konsep wuduk, pasti mudah. Ianya tak memerlukan air sebaldi pun untuk sempurnakan satu wuduk. Nabi SAW dulu berwuduk guna air sebekas kecil saja. Tetap sempurna hasilnya. Dan kita pun boleh cuba tiru dan amalkan.
Tiada siapa yang dapat menidakkan soal ajal dan maut. Sebagai hambanya kita hanya mampu menerima ketentuan daripada Allah dengan hati yang reda. Yang pergi tetap pergi manakala yang tinggal harus meneruskan kehidupan di dunia yang fana ini.
Apabila berlaku kematian sama ada suami atau isteri antara perkara yang sering menjadi persoalan ialah tentang pembahagian harta. Ada beberapa perkara yang perlu diambil kira kerana bimbang termakan harta yang bukan sepatutnya menjadi hak.
Berikut dua situasi apabila berlaku kematian.
Tahukah anda bahawa hak suami terhadap harta yang ditinggalkan oleh isteri (harta pusaka) hanya tertakluk pada 2 jenis pembahagian mengikut aturan faraid ini sahaja:
1. Bahagian faraid 1/2
Dalam situasi ini, ia terjadi apabila pasangan ini tidak mempunyai anak sepanjang hidup bersama isteri. Apabila kematian isteri berlaku, bahagian hak suami terhadap harta isteri mengikut HUKUM FARAID adalah 1/2 bahagian.
2. Bahagian faraid 1/4
Situasi ini terjadi apabila pasangan ini mempunyai anak sepanjang kehidupan bersama isteri. Apabila kematian isteri berlaku, bahagian hak suami terhadap harta isteri mengikut HUKUM FARAID adalah 1/4 bahagian.
Ini berlainan pula dengan situasi:
Apabila situasi isteri yang kematian suami (jika suami beristeri 1), hak harta suami terhadap isteri mengikut hukum faraid (harta pusaka) terdapat 2 asas utama iaitu:
1. Bahagian faraid 1/4
Dalam situasi ini, ia terjadi apabila pasangan suami isteri ini tidak mempunyai anak. Apabila kematian suami berlaku, bahagian hak isteri terhadap harta suami mengikut HUKUM FARAID adalah 1/4 bahagian.
2. Bahagian faraid 1/8
Situasi ini terjadi apabila pasangan ini mempunyai anak sepanjang kehidupan bersama suami. Apabila kematian suami berlaku, bahagian hak isteri terhadap harta suami mengikut HUKUM FARAID adalah 1/8 bahagian.
Kesimpulannya selagi masih ada hayat, uruskanlah harta dengan sebaik mungkin demi masa depan mereka yang ditinggalkan.
Sumber: celikpusaka.blogspot.com
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Selepas Syawal ramai yang berkira-kira untuk melakukan ibadah korban Setiap kali tibanya musim ibadah korban untuk Aidiladha nanti.Boleh jadi terdetik juga keinginan untuk melakukan...