Kedatangan bulan Ramadhan setiap tahunnya tak henti menjadi penghibur hati orang mukmin. Bagaimana tidak, beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini.
Pahala diobral, ampunan Allah bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Seorang yang menyadari kurangnya bekal yang dimiliki untuk menghadapi hari penghitungan kelak, tak ada rasa kecuali sumringah menyambut Ramadhan.
Insan yang menyedari betapa dosa melumuri dirinya, tidak ada rasa kecuali bahagia akan kedatangan bulan Ramadhan.
Mukmin Sejati Itu Dermawan
Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah.
Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah.
Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadits:
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati.
Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اليد العليا خير من اليد السفلى واليد العليا هي المنفقة واليد السفلى هي السائلة
“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin, mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلماً فهو يتقي فيه ربه ويصل فيه رحمه، ويعلم لله فيه حقاً فهذا بأفضل المنازل
“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”)
Kedermawanan Rasulullah di Bulan Ramadhan
Ads
Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan terbaik bagi kita, beliau adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)
Dari hadits di atas diketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada dasarnya adalah seorang yang sangat dermawan. Ini juga ditegaskan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu:
كان النبي صلى الله عليه وسلم أشجع الناس وأجود الناس
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling berani dan paling dermawan.” (HR. Bukhari no.1033, Muslim no. 2307)
Namun bulan Ramadhan merupakan momen yang spesial sehingga beliau lebih dermawan lagi. Bahkan dalam hadits, kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan melebihi angin yang berhembus.
Diibaratkan demikian karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat.
Dalam hadits juga angin diberi sifat ‘mursalah’ (berhembus), mengisyaratkan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi, serta terus-menerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin yang berhembus terus-menerus. Penjelasan ini disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari.
Oleh kerana itu, kita yang mengaku meneladani beliau sudah selayaknya memiliki semangat yang sama.
Iaitu semangat untuk bersedekah lebih sering, lebih banyak dan lebih bermanfaat di bulan Ramadhan, melebihi bulan-bulan lainnya.
Dahsyatnya Sedekah di Bulan Ramadhan
Ads
Salah satu sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya.
Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi:
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam, juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759)
Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib, 946)
Ads
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain.
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi, 696)
Betapa Allah Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة ، وغلقت أبواب النار ، وصفدت الشياطين
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no. 1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain.
Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah.
Keimanan seseorang harus selalu diperharui agar tetap kukuh. Syeikh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi menyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengajari kita bagaimana caranya memperbaharui iman. Menurutnya cukup seseorang umat Islam memperbanyak mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illaallah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah bersabda perbaharuilah keimanan kalian!” Ditanyakan,” “Ya Rasulullah, bagaimanakah kami memperbaharui iman kami? Baginda bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan Laa Ilaaha Illaallah.” (HR Ahmad dan Thabrani).
Dipetik Republika, Syeikh Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi mengatakan, kalimat Laa Ilaaha Illaallah merupakan zikir yang paling utama.
Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, zikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illaallah dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah.” (HR Tirmidzi).
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Kalimat tauhid (Laa Ilaaha Illaallah) memiliki keutamaan yang sangat agung yang tidak mungkin boleh dikira.” Tapi kebanyakan kita tidak tahu keutamaan kalimat tauhid atau tahlil ini.
Berikut adalah tujuh keutamaan kalimat Laa Ilaaha Illaallah
Kalimat Laa Ilaaha Illaallah
1. Kalimat Laa Ilaaha Illaallah merupakan harga sebuah syurga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barang siapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘laa ilaaha illallah,’ maka dia akan masuk syurga,” (HR. Abu Dawud no. 1621).
2. Kalimat Laa Ilaaha Illaallah adalah kebaikan yang paling utama, Abu Dzar berkata, “Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada syurga dan menjauhkanku dari neraka.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan kerana dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh kebaikan.”
Lalu Abu Dzar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ‘laa ilaaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaaha illallah) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.”
3. Kalimat Laa Ilaaha Illaallah adalah zikir yang paling utama. Dari Jabir rodhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam Baginda bersabda: “Zikir yang paling utama adalah laa ilaaha illallah dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah,” (HR. Ibnu Majah, An Nasa’I Shohih Targhib wa Tarhib: 1526 ).
4. Kalimat Laa Ilaaha Illaallah adalah pelindung dari api neraka bagi orang yang beriman dan diharamkan tubuhnya dari api neraka yang menyala. Dari Umar radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati di atas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Iaitu kalimat laa ilaaha illallah,” (HR. Hakim-Shohih Targhib wa Tarhib: 1528).
Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mendengar muadzin mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaaha illallah.’ Lalu Baginda mengatakan pada muadzin tadi, “Engkau terbebas dari neraka,” (HR. Muslim no. 873).
5. Kalimat Laa Ilaaha Illaallah adalah zikir dan perantara doa. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam Baginda bersabda, Musa berkata: Wahai Tuhanku ajarkanlah kepadaku sesuatu, yang aku akan berzikir dan berdoa kepadaMu dengannya.
Allah berfirman: Wahai Musa ucapkanlah Laa ilaaha illallah. Musa berkata: Wahai Tuhanku seluruh hambaMu mengucapkan kalimat ini. Allah berfirman: Wahai Musa! Seandainya langit tingkat tujuh dan apa yang ada di dalamnya serta bumi tingkat tujuh selain Aku diletakkan di suatu timbangan, dan laa ilaaha illallah diletakkan di timbangan yang lain, maka akan berat timbangan laa ilaaha illallah,” (HR. Ibnu Hibban, Hakim-Fathul Bari: 11/28).
6. Kalimat Laa Ilaaha Illaallah melambatkan kiamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat (apabila) masih ada orang yang menyebut laa ilaaha illallah,” (HR. Ibnu Hibban, Ta’liqotul Hisan: 6809, Ash Shohihah: 3016).
7. Dzikir Laa ilaaha illallah pahalanya paling banyak. Sebagaimana terdapat dalam shohihain (Bukhari-Muslim) dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Baginda bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir’ (tidak ada sesuatu yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu) dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 sikap buruk, dan dia akan terlindung dari syaitan pada siang hingga petang harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu,” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018).
Dan masih banyak lagi keagungan–keagungan zikir tahlil “Laa ilaaha illaallah.” Marilah kita berzikir “laa ilaaha illaallah” sebanyak–banyaknya dengan hati yang tulus ikhlas di waktu pagi dan petang, sebagaimana firman Allah “Wahai orang–orang beriman, berzikirlah kepada Allah, sebanyak–banyaknya,” (Al- Ahdzab: 41). Sumber : Islam Pos
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Sebagai orang Islam apabila berpindah ke rumah baharu, kita dinasihatkan amalkan beberapa perkara ini bagi menolak gangguan syaitan. Apakah amalan itu? Kita baca kupasan Mufti
Assalamualaikum Ustaz, Saya akan masuk rumah baharu dalam masa terdekat. Apakah amalan-amalan terbaik untuk saya lakukan, sebelum dan selepas masuk rumah baharu tersebut? Ada yang menasihati untuk baca Surah Al-Baqarah. Bolehkah saya menghabiskan bacaannya berperingkat-peringkat, contohnya saya membaca 1/3 surah hari ini, esoknya 1/3 dan lusanya 1/3? Jazakallahukhaira.
JAWAPAN: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته Waalaikumussalam wbt, Tidak ada amalan khusus yang diperintahkan syarak ketika memasuki rumah baru. Adalah lebih baik kita berdoa supaya rumah diberkati dan kita yang mendiami rumah turut diberkati Namun begitu, jika bertujuan untuk mengharapkan keselamatan dan perlindungan dengan Allah SWT daripada kejahatan dan syaitan, maka dianjurkan kita melazimi empat perkara berikut:
1. Membaca Surah al-Baqarah
Daripada Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ Maksudnya:
“Janganlah kamu semua menjadikan rumah-rumah kalian seperti perkuburan. Sesungguhnya syaitan akan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat al-Baqarah” Hadis Riwayat Muslim (780)
2. Menunaikan solat sunat keluar dan masuk rumah
Daripada Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: إِذَا خَرَجْتَ مِنْ مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَخْرَجِ السُّوْءِ وَإِذَا دَخَلْتَ إِلَى مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَدْخَلِ السُّوْءِ Maksudnya: “Jika engkau (ingin) keluar dari rumahmu, maka laksanakanlah solat dua rakaat (yang dengan) dua rakaat ini akan menghalangimu dari keburukan yang berada di luar rumah. Jika engkau masuk ke dalam rumahmu, maka laksanakanlah solat dua rakaat (yang dengan) dua rakaat ini akan menghalangimu dari keburukan yang ingin masuk ke dalam rumah.”
Hadis Riwayat al-Bazzar. Berkata Ibn Hajar al-Haythami: Rijalnya thiqah
3. Membaca bismillah, berzikir dan berdoa ketika membuka dan menutup pintu
Daripada Jabir bin Abdillah R.Anhuma, Nabi SAW bersabda: إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ Maksudnya:“Apabila seseorng masuk ke dalam rumah lalu dia mengingati Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka syaitan akan berkata: ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingati Allah ketika masuk, maka syaitan berkata: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.”
Hadis Riwayat Muslim (2018), Abu Daud (3765) dan lain-lain. Juga daripada Jabir bin Abdillah R.Anhuma, Nabi SAW bersabda: وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا Maksudnya: “Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah kerana syaitan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” Hadis Riwayat Bukhari (3304) Muslim (2012) dan yang lainnya
Gambar sekadar hiasan.
4. Memberi salam Daripada Nafi` bahawa Abdullah bin Umar R.anhuma berkata: إِذَا دَخَلَ الْبَيْتَ غَيْرَ الْمَسْكُونِ فَلْيَقُلِ السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين. Maksudnya: “Jika engkau memasuki suatu rumah yang tidak berpenghuni maka katakanlah: Assalamu`alaina wa `ala ibaadillahis solihin – Salam sejahtera ke atas kami dan ke atas hamba-hamba Allah yang soleh.”
Hadis riwayat al-Bukhari (1055) dalam al-Adab al-Mufrad. Ibn Hajar al-Asqalani berkata sanadnya hasan.
Berkenaan dengan kaifiat membaca 1/3 surah al-Baqarah seperti yang disebutkan, tidak ada masalah jika dijadual sedemikian dengan syarat tidak dijadikan kemestian. Wallahua`lam.
Kecoh di media sosial Gurun Sahara dan Arab Saudi turun salji. Sebagai mana diketahui, Gurun Saharamerupakan gurun panas terbesar di dunia dengan keluasan 9,400,000 km persegi. Perkataan Sahara berasal daripada perkataan Arab – ( صحراء (bantuan·maklumat)) – yang bermaksud padang pasir.
Sebagai gurun panas, apabila Gurun Sahara turun salji ia merupakan berita dianggap istimewa dan ada mengaitkannya dengan akhir zaman, petanda untuk kiamat berlaku.
Kala ini Sahara diselimuti salji setebal 40 sentimeter. Hal ini terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem. Para ahli pakar menyatakan bahawa fenomena salji lebat ini juga disebabkan kerana terjadinya ribut kuat sehingga 120 batu sejam dari Laut Merah mendorong udara sejuk menuju jauh ke Selatan.
Fenomena ini adalah disebabkan Selatan Eropah sedang mengalami suhu dingin di mana wilayah Selatan Arab berhampiran dengan negara-negara Selatan Eropah sedang mengalami perubahan cuaca. Tekanan tersebut menyebabkan udara dingin bergerak dari Afrika Utara ke Gurun Sahara. Kerana fenomena inilah Gurun Sahara dan Arab Saudi mengalami salji sebagai dikecohkan.
Untuk makluman semua, fenomena salji turun di Gurun Sahara dan Arab Saudi bukan kali pertama berlaku dan ia bukan fenomena terlalu aneh. Gurun Sahara diliputi salji ini pernah berlaku pada tahun 1979, 2016, dan 2017.
Manakala salji di Arab Saudi juga bukan kali pertama terjadi terutama di Tabuk, Arab Saudi. Jika mengatakan salji turun di Makkah atau Madinah, ia mungkin agak mustahil kerana fenomena ini tidak pernah berlaku tetapi di Tabuk, Arab Saudi. Malah ia juga bukan kali pertama tapi sudah banyak kali iaitu pada tahun 2016.
Perubahan cuaca ekstrem ini mengakibatkan dunia mengalami perubahan. Malah salji turun di Arab Saudi bukanlah perkara pelik kerana kejadian sama pernah dilaporkan berlaku pada April 2019.
Ahli Meteorologi Kanan AccuWeather, Eric Leister berkata, salji berkenaan terhasil akibat ribut yang beredar dari selatan Eropah.
“Ribut yang kuat berlaku di selatan Eropah dan Mediterranean serta menuju ke Timur Tengah minggu lalu, menolak udara sejuk ke benua berkenaan yang menghasilkan salji. Ia bukanlah perkara gila untuk mereka menerima salji, ia hanya cuaca kering,” katanya.
Ribut yang sama juga menyebabkan berlakunya banjir besar dan runtuhan salji di Iran, Pakistan dan Afghanistan.
Jadi janganlah menganggap turunnya salji ini adalah petanda akhir kiamat kerana ia hanya perubahan cuaca sahaja. Apa yang penting, kita menguatkan iman kita dan menjaga tingkah laku kita agar apa saja terjadi, iman kita tetap kukuh.
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Menjadi rutin atau satu kemestian buat kebanyakan kita pergi ke pasar mahu pun pasar raya bagi membeli keperluan rumah dan diri.Namun satu perkara yang...