Kedatangan bulan Ramadhan setiap tahunnya tak henti menjadi penghibur hati orang mukmin. Bagaimana tidak, beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini.
Pahala diobral, ampunan Allah bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Seorang yang menyadari kurangnya bekal yang dimiliki untuk menghadapi hari penghitungan kelak, tak ada rasa kecuali sumringah menyambut Ramadhan.
Insan yang menyedari betapa dosa melumuri dirinya, tidak ada rasa kecuali bahagia akan kedatangan bulan Ramadhan.
Mukmin Sejati Itu Dermawan
Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah.
Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah.
Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadits:
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati.
Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اليد العليا خير من اليد السفلى واليد العليا هي المنفقة واليد السفلى هي السائلة
“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin, mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلماً فهو يتقي فيه ربه ويصل فيه رحمه، ويعلم لله فيه حقاً فهذا بأفضل المنازل
“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”)
Kedermawanan Rasulullah di Bulan Ramadhan
Ads
Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan terbaik bagi kita, beliau adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)
Dari hadits di atas diketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada dasarnya adalah seorang yang sangat dermawan. Ini juga ditegaskan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu:
كان النبي صلى الله عليه وسلم أشجع الناس وأجود الناس
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling berani dan paling dermawan.” (HR. Bukhari no.1033, Muslim no. 2307)
Namun bulan Ramadhan merupakan momen yang spesial sehingga beliau lebih dermawan lagi. Bahkan dalam hadits, kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan melebihi angin yang berhembus.
Diibaratkan demikian karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat.
Dalam hadits juga angin diberi sifat ‘mursalah’ (berhembus), mengisyaratkan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi, serta terus-menerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin yang berhembus terus-menerus. Penjelasan ini disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari.
Oleh kerana itu, kita yang mengaku meneladani beliau sudah selayaknya memiliki semangat yang sama.
Iaitu semangat untuk bersedekah lebih sering, lebih banyak dan lebih bermanfaat di bulan Ramadhan, melebihi bulan-bulan lainnya.
Dahsyatnya Sedekah di Bulan Ramadhan
Ads
Salah satu sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya.
Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi:
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam, juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759)
Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib, 946)
Ads
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain.
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi, 696)
Betapa Allah Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة ، وغلقت أبواب النار ، وصفدت الشياطين
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no. 1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain.
Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah.
Iman Asri, 24, kini pemegang ‘Syahadah Ula al-Fateh’ selepas berjaya ujian khatam al-Quran dalam tempoh 17 jam dengan kurang 10 kesalahan bacaan.
Dalam ujian tersebut, terdapat empat pemeriksa yang menyemak bacaan beliau.
Khatam Al-Quran Dalam Masa 17 Jam
Syahadah Ula al-Fateh merupakan ujian menghafaz al-Quran yang dilaksanakan oleh Maahad Tahfiz al Fateh, Batang Kali sejak tiga tahun lalu.
Menurut Perunding Maahad Tahfiz al Fateh, Prof Dr Zainur Rashid Zainuddin, Iman antara individu yang berjaya lulus ujian tersebut pada peringkat remaja.
Iman Asri Pemegang ‘Syahadah Ula al-Fateh’
Kongsi Prof Dr Zainur Rashid Zainuddin di akaun Facebook,
‘Sejak dahulu saya kenali beliau sebagai anak remaja yang hebat. Beliau adalah di antara beberapa orang di pemegang ‘Syahadah Ula al-Fateh’, tatkala remaja.’
“Dirinya lulus dengan jayanya, semakan tahfiz 30 juzuk al Quran oleh 4 orang pemeriksa dalam tempoh 17 jam.
‘Dan dia kini memiliki sanad tahfiz 30 juzuk al-Quran yang melayakkannya untuk mengajar tahfiz di mana-mana negara di seluruh dunia,” kongsinya.
Di sampaing itu, Iman Asri merupakan bekas penyelia para pelajar dan jurulatih khusus bagi 5 orang pelajar Syahadah Ula di Maahad Tahfiz Al-Fateh, Batang Kali.
Ahlia Shahrul Nizam
Masyallah, tahniah Iman ! Anak solehah berbakti buat ibu ayah. Agama dihadapan, Alhamdulillah .. Cemerlang Gemilang berjaya Dunia Akhirat buat Iman. Aamiin Allahumma Aamiin
Mata Hati
Alhamdulillah…MasyaAllah. Tahniah dik! Kami turut bersyukur dan berbangga.
Zurina M Yassin
Alhamdulillah tahniah
Moga anak-anak saya juga berjaya menjadi huffaz & sentiasa bersama dengan al quran , mencintai, menghafal, membaca, mentadabbur, menyebarkannya. Aamiin
Ida Aris
Masya-Allah Tabarakallah.
Ya Allah berjuta rahmat Kau kurniakan buat anak solehah ini. Kurniakan lah sedikit buat anak-anak ku wahai Allah. Alhamdulillah
Kashoorga : Tumpang bahagia dan berbangga dengan pencapaian Iman Asri. Semoga terus berjaya.
Baru-baru ini ramai yang berkongsi di laman sosial Facebook di mana azan telah berkumandang di Sepanyol selepas 500 tahun.
Peristiwa ini juga turut dikaitkan dengan penularan wabak COVID-19 di Sepanyol yang telah mengorbankan ramai orang.
Menurut perkongsian itu, penulis dikatakan pernah berkunjung ke Kota Cordoba ini beberapa tahun lalu dan melihat di dinding ternampak satu lukisan upacara menyerah kunci.
Dia diberitahu bahawa itulah gambaran peristiwa hari tumbangnya kerajaan Islam di Sepanyol di mana kunci diserahan kepada pihak Kristian.
Tanpa sebak mengalir air mata dan dia turut berdoa agar satu hari nanti Pemerintahan Islam akan kembali ke sana satu hari nanti.
Ramai tahu kalau mengikut sejarahnya, Islam telah muncul lama di Sepanyol dan antara negara berpengaruh antara tahun 711 M hingga 1492M.
Selepas 500 tahun azan mula berkumandang di Spain ( Sepanyol) gara2 covid 19?
Allahuakbar..! Sungguh sayu mendayu dan syahdu alunan azan nya..
Saya pernah berkunjung ke Kota Cordoba beberapa tahun yg lalu , apabila melihat di dinding ternampak satu lukisan yg besar upacara menyerah kunci , saya diberitahu bahawa itulah gambaran peristiwa hari tumbangnya Kerajaan Islam di Sepanyol dimana kunci diserahkan kepada pihak kristian , sebak tanpa disedari mengalir air mata saya , mudah2an Pemerintahan Islam akan kembali ke sana satu hari nanti , In shaa Allah , Aamiin
Allahu Akbar !
Perkongsian ini mendapat respon daripada warganet. Masing-masing sayu mendengar alunan azan berkenaan.
Faridah HamidonHikmah disebalik musibah..Allah Ya Rahman Ya Rahhim pentadbir sekalian alam.. semoga yg belum islam diberikn hidayah dn islam agamanya…Aamiin
Siti NoratekahIbrah di sebalik musibah…Sesungguhnya Allah, Pemilik alam ini memberi peluang bertaubat utk kembali kepadaNya seperti bayi yg baru dilahirkan…sambutlah peluang yang ada, selagi nyawa dikandung badan.
ShimaAlhamdullilah sungguh merdu…dn rasa sayu…..dihati NIE…..Moga Allah permudahkan dn mengangkat semua virus di dunia ini…
..
Halimaton KhalidMasyaAllah..alhamdulillah Ade hikmah disebalik nye…semuga kita redho dengan ujian ini..aamiin..
Wabak Covid ternyata membuat ramai anak-anak kehilangan mak ayah. Isteri menjadi balu bahkan ada suami kehilangan isteri.
Ramai bertanya, apa ujian di sebalik musibah ini? Adakah kita sudah di akhir zaman kerana begitu banyak ujian berlaku? Tahukah, setiap jawapan yang manusia inginkan sudah ditulis di dalam al-Quran yang menjadi panduan umat Islam sejak 1400 tahun dahulu. Kita hanya perlu baca, faham dan amalkan.
Dipetik dari satu perkongsian (mohon penulis asal dialog ini halalkan ilmunya kerana tidak terdapat nama penulis disertakan) rasanya ramai yang perlu faham dialog ini kerana apa jua pertanyaan mengenai musibah COVID-19 ini pelengkap bagi semua pertanyaan kita.
Semoga kita mendapat manfaat dari perkongsian ini.
MANUSIA BERTANYA KEPADA SANG KHALIQ:
Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini?
Al Qur’an menjawab: – “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan” (QS. Al-Baqarah : 155)
Mengapakah kami harus diuji dengan wabah corona seperti ini?
Al Qur’an menjawab: – “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?” (QS. Al-Ankabut : 2)
Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya Allah?
Al Qur’an menjawab :- “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah ; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya” (QS. At-Taghabun :11)
Namun, mengapa harus terjadi pada kami?
Al Qur’an menjawab :- “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (QS. Al-Ankabut : 3)
Dari mana datangnya musibah ini ya Allah?
Al Qur’an menjawab :- “Dari mana datangnya ini ?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri” (QS. Ali Imran: 165)
Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami….
Al Qur’an menjawab:- “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 216)
Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini….
Al Qur’an menjawab:- “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286)
Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa….
Al Qur’an menjawab:- “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139)
Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.
Al Qur’an menjawab:- “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf : 87).
“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat” (QS. Al-Hijr: 56)
Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini….
Al Qur’an menjawab:- “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’du: 28)
.
Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami ? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah?
Al Qur’an menjawab:- “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. Ath-Thalaq: 4)
Tapi, perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami?
Al Qur’an menjawab:- “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Hud: 6)
Sudah selama ini kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini….
Al Qur’an menjawab:- “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)
Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar?
Al Qur’an menjawab:- “Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran : 146)
Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah?
Al Qur’an menjawab:- “Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 96)
16) Alhamdulillah. Seberapa banyakkan pahala yang akan Engkau berikan kapada kami?
Al Qur’an menjawab:- “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zumar : 10)
Masya Allah… Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah?
.Al Qur’an menjawab:- “Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga),(sambil mengucapkan) ‘SeLamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (QS. Ar-Ra’du : 23-24)
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah…
Sekarang kami tenang ya Allah, kami ridha dengan ketentuan-Mu, kami bersabar dengan ujian-Mu.
Al Qur’an menjawab:- “Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya” (QS. Al-Bayyinah : 8)
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar” (QS. At-Taubah : 72)
Kesemua ini Khazanah dari Al Qur’an
Oleh itu….
PERBANYAKKAN MEMBACA TERJEMAHAN AL QURAN AGAR FAHAM AKAN WAHYU DARI ALLAH UNTUK SEKALIAN MANUSIA.
AGAR MENJADI PENYULUH DAN PETUNJUK UNTUK MENCARI KEBENARAN YG SEBENAR…
—————————–
Peterbait tolong sampai kan pada semua sahabat2ku dan semua waris2ku
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Baru baru ini tular kisah seorang peragawati dan pelakon Zahnita Wilson yang mendakwa menjadi mangsa keganasan dilakukan suaminya. Ia terbongkar apabila beliau mendedahkan wajahnya...