Kembalinya orang tua kita ke pangkuan Illahi bukan bermakna berakhirnya peluang kita sebagai anak berbakti kepada arwah. Allah menunjukkan banyak cara untuk kita dapat terus mengalirkan pahala buat mereka sebagaimana sewaktu mereka masih hidup.
Oleh itu, jangan berduka cita atau ralat atas pemergian ayah dan ibu tersayang. Berikut adalah jalan atau cara untuk kita berbakti kepada arwah ibu dan ayah.
1. Berdoa mohon keampunan setiap hari
“Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi SAW menjawab, “Ya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya); mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142 )
2. Terus kekalkan silaturahim dengan teman teman arwah
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552).
Saling berhubung bertanya khabar berita dengan sahabat arwah, ahli keluarganya dan orang yang terdekat dengan arwah dan niatkan lah untuk orang tua kita. Berkat rasa hormat kita itu maka semoga pahalanya turut mengalir buat orang tua kita.
3. Menjaga persaudaraan dengan kerabat
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).
4. Beri sedekah atas nama arwah
“Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah ra meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya.
Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya? Nabi SAW menjawab, “Ya, bermanfaat”
Kemudian Sa’ad mengatakan pada Baginda SAW, “Kalau begitu aku bersaksi padamu bahawa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya” (HR. Bukhari no. 2756)
5. Menjaga nama baik orang tua
“Orang tua adalah pintu syurga paling tengah. Kalian boleh sia-siakan pintu itu atau kalian boleh juga menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900).
Teruslah berbuat baik Berbuat baik harus tetap dilakukan ya sobat, sehingga orang tua turut mendapat pahala kebaikan dari sikap baik yang dilakukan oleh sobat misalnya dulu sobat sering menafkahi orang tua setelah menikah maka setelah meninggal lakukan dengan cara lain.
6. Mencontohi amalan baik mereka
“Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali ukhhuwah kepada teman-teman ayahnya” [Hadis Riwayat Muslim 2552 (13)].
Jangan ragu dan lakukan lah segala amalan baik yang orang tua kita pernah lakukan sewaktu hayatnya terhadap teman-teman mereka. Usaha ini agar dapat mengalirkan pahala jariah untuk mereka.
7. Lakukan perkara yang diinginkan arwah
“Di syurga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk membolehkan masuk syurga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua” (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9).
Sewaktu hayat orang tua, pastinya mereka mempunyai harapan terhadap kita. Maka usaha kan untuk penuhi harapan mereka itu selagi mana ia tidak memudaratkan.
8. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat
“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariah (wakaf), ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang berdoa kepadanya (ibu bapaknya)” (HR. Muslim).
Jika sobat pernah mendapat ilmu apa saja tentang kebaikan dan hal yang bermanfaat dari orang tua, hal itu bisa diteruskan ya sobat, sehingga orang tua juga ikut mendapat pahalanya.
9. Melakukan kebaikan yang disukai orang tua
“Sesungguhnya cara berbakti kepada orang tua yang paling baik ialah apabila seseorang itu menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapanya setelah meninggal” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
10. Mengotakan janji yang pernah dijanjikan orang tua
“Ya, ada empat perkara: mensolatinya dan memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, melaksanakan janji-janji mereka, memuliakan teman-teman mereka dan menyambung tali kekeluargaan yang kamu tidak memiliki pertalian kecuali dari adanya pertalian itu. Itu perbuatan bakti kepada mereka yang ditinggalkan untukmu agar kamu lakukannya setelah mereka meninggal.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Jika orang tua pernah berjanji namun belum mampu melaksanakannya, maka apabila kita mampu menunaikannya, maka tunaikan lah janji arwah itu. Semoga dengan cara itu, arwah tenag di sana.
11. Menjadi orang yang soleh
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga perkara iaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang solah yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim).
Doa anak yang soleh InsyaAllah akan diterima Allah.
12. Memohon keampunan untuk orang tua
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis Qudsi: “Diangkat darjat seseorang yang sudah meninggal, kemudian berkata: “Ya Rabb, apa (penyebab) ini?” kemudian Allah SWT menjawab: “Anakmu memohonkan ampun untukmu.”
13. Tunaikan nazar orang tua
“Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya seorang wanita dari Juhainah datang kepada Rasulullah SAW, lalu dia berkata: “Sesungguhnya ibu saya telah bernazar melakukan haji, dia meninggal sebelum melaksanakan nazar hajinya, apakah boleh melakukan haji menggantikannya?” Rasulullah SAW menjawab: “Lakukan haji untuknya.” (HR. Bukhari)
14. Langsaikan hutang orang tua
“Dari Abu Hurairah ra dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Ruh seorang yang beriman tergantung dengan hutangnya, sampai ditunaikan hutangnya”. (HR. Tirmidzi).
Memang hutang orang tua itu bukan kewajiban anak sepenuhnya, namun jika kita berusaha melangsaikannya, ia dapat meringankan urusan orang tua di akhirat kelak.
Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
KLIK DI SEENI