Kita sudah di akhir zaman. Ia penuh dengan ujian untuk mempengaruhi iman seseorang muslim. Walau kita berada di zaman penuh fitnahm harus diingat, kebenaran Islam harus dipegang sepenuhnya kerana ada ketika ujian tidak datang sekali sebaliknya berkali-kali. Ada ketika kita tergelincir dengan ujian tapia da cara untuk menepisnya.
Bagi menjaga iman, Islam sudah mengajarkan beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah ini. Sebagai manusia yang maksum dan sudah dijanjikan syurga pun, Rasulullah sentiasa membaca doa ini bagi meningkatkan iman dalam setiap masa dan waktu.
Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Ummu Salamah, bahwa Nabi SAW mengucapkan doa berikut:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinika "Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.
Kemudian membaca doa seperti yang tertuang dalam ayat berikut:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami; dan kurniakan kepada kami rahmat dari sisi Engkau, kerana sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (rahmat)" (Ali Imran: 8).
Dari Asma binti Yazid ibnus Sakan menceritakan bahwa Rasulullah Saw. acapkali mengucapkan doa berikut: Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.
Ummu Salamah menambah lagi lalu ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah hati itu benar-benar berbolak-balik?"
Rasulullah SAW. menjawab: Ya, tidak sekali-kali Allah menciptakan seorang manusia melainkan hati manusia itu berada di antara dua jari (kekuasaan) Allah SWT. Jika Dia menghendaki untuk meluruskannya, maka Dia menjadikannya lurus. Dan jika Dia menghendaki untuk menyesatkannya, maka Dia menjadikannya sesat.
"Kami memohon kepada Allah, Tuhan kami, semoga Dia tidak menjadikan hati kami sesat sesudah Dia memberinya petunjuk. Dan kami memohon kepada-Nya semoga Dia menganugerahkan kepada kami rahmat dari sisi-Nya, karena sesungguhnya Dia Maha Pemberi karunia.
Ibnu Jarir meriwayatkannya pula dari Al-Musanna, dari Al-Hajjaj ibnu Minhal, dari Abdul Hamid ibnu Bahram dengan lafaz yang sesuai. Aku (Ummu Salamah) berkata, "Wahai Rasulullah, maukah engkau mengajarkan kepadaku suatu doa yang aku panjatkan buat diriku sendiri?"
Rasulullah SAW. menjawab, "Baiklah. Ucapkanlah, Ya Allah, Tuhan Muhammad yang menjadi nabi, berilah daku ampun atas dosa-dosaku, lenyapkanlah luapan hatiku, dan lindungilah aku dari fitnah-fitnah yang menyesatkan."
Dari Aisyah ra. yang mengatakan bahwa doa yang sering dibaca oleh Rasulullah SAW adalah seperti berikut: Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.
Siti Aisyah bercerita lagi, lalu ia bertanya, "Wahai Rasulullah, engkau sering sekali membaca doa ini." Maka beliau SAW. menjawab: Tidak ada suatu hati pun melainkan ia berada di antara kedua jari (kekuasaan) Tuhan Yang Maha Pemurah. Jika Dia menghendaki meluruskannya, niscaya Dia membuatnya lurus; dan jika Dia menghendaki menyesatkannya, niscaya Dia membuatnya sesat.