Dalam perjalanan sebagai hamba Allah di dunia ini, kita tidak akan pernah terlepas dari ujian. Tidak kira besar atau kecil ujian dilalui, persoalannya kenapa manusia sering diuji?
Untuk semua pertanyaan itu, jawapannya ada dalam surah Al-Ankabut ayat 2. Allah Taala berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوْا أَنْ يَقُوْلُوْا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَنُوْنَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: ‘Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji?” (QS. Al-‘Ankabut : 2).
Rasulullah SAW juga pernah bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2956)
Ini kerana Allah ingin mengetahui siapakah hambaNya yang benar-benar bersabar. Sebagaimana dalam firman-Nya:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِيْنَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Dan sungguh Kami akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kalian, dan agar Kami menyatakan baik buruknya ihwal kalian.” (QS. Muhammad : 31)
Di samping itu, setiap ujian sebenarnya adalah penghapus dosa yang kita pernah lakukan. Saidatina ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW mengenai hal tersebut:
مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ الْمُسْلِمِ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَ
“Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim, bahkan sekadar duri yang menusuknya sekalipun, melainkan Allah akan menghapus kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5640 dan Muslim 2572)
Jadi bagaimana kita harus buat saat diuji dengan musibah yang mungkin bertukar ganti?
Paling penting adalah dengan bersabar dan jangan sesekali berkeluh kesah. Allah Ta’ala berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ ¤ الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ ¤ أُلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُلَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Itulah mereka yang jika ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya).’ . Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya. Dan merekalah orang-orang yang diberi petunjuk.” (QS. Al-Baqarah : 155-157)
Ingatlah bahwa Allah sentiasa bersama hamba-Nya yang bersabar. Allah Ta’ala berfirman:
وَاصْبِرُوْا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ
“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal : 46)
Malah Allah pun sangat mencintai hamba-Nya yang bersabar di jalan-Nya.
وَاللهُ يُحِبُّ الصَّابِرِيْنَ
“Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali ‘Imran : 146)
Jika diuji, hendaknya kita muhasabah diri dan banyakkan bertaubat. Ia umpama badai ujian atas dosa maksiat yang kita lakukan. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْ عَنْ كَثِيْرٍ
“Dan semua musibah yang menimpa kalian, maka itu disebabkan oleh kerosakan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebahagian besar kesalahanmu.” (QS. Asy-Syura : 30)
Dalam pada itu, Nabi Muhammad SAW turut mengajarkan doa agar kita tabah menghadapi semua ujian:
اللَّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
“Ya Allah, limpahkanlah kepadaku pahala atas musibahku ini dan berikanlah bagiku ganti yang lebih baik.” (HR. Muslim no. 918)