Allah sentiasa menunggu doa kita. Tak kiralah apa pun juga tujuannya; nak kahwin, kaya, pandai dan lain-lain. Namun ia harus disusuli dengan ikhtiar atau usaha bersungguh-sungguh dan tawakal kepadaNya.
Namun ada sebahagian kita sudah lama berdoa tapi, belum nampak doa itu dimakbulkan. Cuba audit semula. Mungkin ada perkara yang kita terlepas pandang.
Kita ikuti sebahagian tip agar doa cepat dikabulkan yang terdapat di dalam kitab Al-Wafi. Kitab syarah dari Al-Arba’in An-Nawawiyah karya Dr. Mustafa Dieb Al-Bugha Muhyidin Mistu.
Paling mustahak, kita perlu sematkan dalam hati dan menaruh harapan tinggi bahawa doa kita itu akan dimakbulkan Allah. Yakin ia pasti akan terjadi.
Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Berdoalah kepada Allah dengan harapan akan dikabulkan. Karena Allah tidak akan menerima doa dari hati yang lalai dan kosong dari harapan.” (H.R. At-Tirmidzi)
Jangan ada ruang untuk keraguan dalam berdoa. Kita harus yakin dan tidak boleh menampakkan keraguan, baik dalam hati mahupun dalam ucapan kita. Allah tahu kita meminta dengan yakin atau separuh hati.
Rasulullah SAW melarang seseorang berdoa dengan mengucapkan, “Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau berkenan.” Akan tetapi, dalam berdoa, harus dengan perasaan yakin. Kerana Allah SWT akan berbuat apa saja tanpa ada yang memaksa.” (H.R. Muslim)
Allah SWT sangat suka melihatkan hamba-Nya yang menunjukkan kesungguhan ibadah dan mengungkapkan segala keperluannya kepadaNya, dengan harapan Allah SWT akan memenuhi permintaannya.
Selama seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh dan benar-benar mengharap untuk dikabulkan, bererti dia telah mendekati untuk dikabulkan. Perlu diingat, bahawa orang yang mengetuk “pintu”, besar kemungkinan akan dibukakan pintu itu.
Allah SWT berfirman, “Dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-A’raf: 56)
Anas r.a berkata, bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Jangan lelah untuk berdoa, karena tidak ada orang yang mati karena berdoa.” (H.R. Al-Hakim)
Rasulullah SAW juga bersabda, “Barangsiapa yang tidak mau berdoa kepada Allah, nescaya Allah marah kepadanya.” (H.R. Ibnu Majah)
Seorang sahabat r.a. menyebutkan bahawa jika seorang hamba berdoa kepada Tuhannya, dan Allah menyukainya, Allah SWT berfirman, “Hai Jibril, jangan terburu-buru mengabulkan doa hambaKu ini. Aku amat suka mendengar suaranya.”
Rasulullah SAW melarang seorang mukmin meninggalkan doa kerana doanya belum juga dikabulkan. Bahkan Rasulullah SAW menganggapnya sebagai faktor tidak dikabulkannya doa. Kerana itu, seseorang dituntut untuk senantiasa berdoa dan agar tidak putus harapannya kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
“Akan dikabulkan doa seseorang, selama ia tidak terburu-buru minta dikabulkan doanya, hingga mengatakan, “Saya telah berdoa kepada Tuhanku namun belum juga dikabulkan.” (Muttafaq alaih)
Di antara faktor terpenting dikabulkannya doa adalah rezeki yang halal. Sebaliknya, di antara faktor tidak dikabulkannya doa adalah ketidakpedulian seseorang dengan rezekinya, apakah halal atau haram.
Inilah yang ditegaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya, “Seorang lelaki yang menghulurkan kedua tangannya ke langit, seraya berdoa, “Ya Tuhan, Ya Tuhan.” Sedangkan makanan, minuman, dan pakaiannya haram. Ia kenyang dengan barang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (H.R. Muslim dan yang lain)
Dalam hadisnya yang lain beliau bersabda, “Hai Sa’d, makanlah dari makanan yang baik (halal), nescaya doamu akan selalu dikabulkan.” (H.R. At-Thabrani)
Apabila ingin berdoa, pastikan kita menjaga adab-adab kita. Memang benar kita boleh memohon doa di mana pun juga, namun masih ada adab yang perlu kita penuhi sebagai rasa hormat kita kepada Allah SWT.
Perhatikan adab-adab kita semasa berdoa, seperti menghadap kiblat, mengangkat tangan, serta membuka dan mengakiri doa dengan memuji Allah dan membaca selawat.
Wa Allahu a’lam
Kashoorga: Adat hendak meminta perlu lah ada cara. Jika kita nak minta sesuatu pun daripada manusia, kita perlu yakin, focus dan ada adab.
Sumber: bincangsyariah