Bagi yang kehilangan ahli keluarga khususnya bagi yang belum berpeluang mengerjakan ibadah haji akan berusaha melakukan haji badal untuk si mati. Malah di media sosial kita dapat melihat ada “ustaz-ustaz” melakukan promosi pada harga serendah RM1500 dan akan memberikan kita sijil bahawa badal haji telah dilaksanakan.

Namun penipuan saban tahun ini membuatkan ramai pihak terpedaya kerana kenyataan dari Tabung Haji sendiri, kos RM2500 seorang belum mencukupi kerana kos permit dan perbelanjaan lain yang perlu ditanggung penduduk tempatan Arab Saudi bagi menunaikan ibadat haji adalah jauh lebih tinggi.

Malah dalam memastikan isu ini tidak berterusan, pihak LembagaTabung Haji menasihatkan oang ramai lebih berhati-hati dengan tawaran badal haji yang sering dipromosikan di media sosial oleh agensi pelancongan dan individu tertentu.

TH dalam kenyataan media, berkata pelaksanaan Rukun Islam kelima ini memerlukan setiap jemaah dari luar Arab Saudi mendapatkan visa menunaikan haji manakala penduduk tempatan perlu memohon permit terlebih dahulu.

Sehingga kini katanya, kerajaan Arab Saudi masih belum membuat sebarang pengumuman rasmi berkaitan pelaksanaan ibadat haji tahun ini.

"TH amat bimbang dengan kes penipuan badal haji yang berlaku setiap tahun.

"Orang ramai diminta memastikan ejen atau individu yang menawarkan perkhidmatan ini mempunyai kebenaran menunaikan haji serta berkelayakan dari segi ilmu untuk melaksanakan badal haji dengan sempurna.

"Selain itu, tawaran badal haji pada kadar bawah RM2,500 seorang adalah tidak munasabah kerana kos permit dan perbelanjaan lain yang perlu ditanggung penduduk tempatan Arab Saudi bagi menunaikan ibadat haji adalah jauh lebih tinggi," katanya.

Menurut kenyataan itu, TH dan anak syarikatnya tidak pernah terbabit dalam sebarang bentuk promosi, penawaran mahupun penyediaan perkhidmatan badal haji (sumber Berita Harian)

Hal ini turut menarik Menteri Di Jabatan Perdana Menteri (Hal Ehwal Agama), Datuk Dr Zulkifli Mohamad Al Bakri yang turut berkongsi isu ini di fbnya.

Dalam kenyataannya, dirinya mengambil kesempatan untuk berpesan kepada semua umat Islam untuk berhati-hati untuk mengelakkan penipuan.

Buat masa ini, Kerajaan Malaysia dan Tabung Haji masih menunggu kenyataan daripada Kerajaan Arab Saudi berkenaan kebenaran menunaikan haji dan kuota yang diberikan sekiranya ada.

Semoga kita terus terus terpedaya dengan sindiket ini yang cuba berselindung di sebalik agama dan harga murah ini.

Wabak Covid ternyata membuat ramai anak-anak kehilangan mak ayah. Isteri menjadi balu bahkan ada suami kehilangan isteri.

Ramai bertanya, apa ujian di sebalik musibah ini? Adakah kita sudah di akhir zaman kerana begitu banyak ujian berlaku? Tahukah, setiap jawapan yang manusia inginkan sudah ditulis di dalam al-Quran yang menjadi panduan umat Islam sejak 1400 tahun dahulu. Kita hanya perlu baca, faham dan amalkan.

Dipetik dari satu perkongsian (mohon penulis asal dialog ini halalkan ilmunya kerana tidak terdapat nama penulis disertakan) rasanya ramai yang perlu faham dialog ini kerana apa jua pertanyaan mengenai musibah COVID-19 ini pelengkap bagi semua pertanyaan kita.
Semoga kita mendapat manfaat dari perkongsian ini.

MANUSIA BERTANYA KEPADA SANG KHALIQ:

1. Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini?

Al Qur’an menjawab: – “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan” (QS. Al-Baqarah : 155)

2. Mengapakah kami harus diuji dengan wabah corona seperti ini?

Al Qur’an menjawab: – “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?” (QS. Al-Ankabut : 2)

3. Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya Allah?

Al Qur’an menjawab :- “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah ; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya” (QS. At-Taghabun :11)

4. Namun, mengapa harus terjadi pada kami?

Al Qur’an menjawab :- “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (QS. Al-Ankabut : 3)

5. Dari mana datangnya musibah ini ya Allah?

Al Qur’an menjawab :- “Dari mana datangnya ini ?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri” (QS. Ali Imran: 165)

6. Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami….

Al Qur’an menjawab:- “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 216)

7. Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini….

Al Qur’an menjawab:- “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286)

8. Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa….

Al Qur’an menjawab:- “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139)

9. Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.

Al Qur’an menjawab:- “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf : 87).
“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat” (QS. Al-Hijr: 56)

10. Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini….

Al Qur’an menjawab:- “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’du: 28)

.

11. Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami ? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah?

Al Qur’an menjawab:- “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. Ath-Thalaq: 4)

12. Tapi, perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami?

Al Qur’an menjawab:- “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Hud: 6)

13. Sudah selama ini kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini….

Al Qur’an menjawab:- “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)

14. Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar?

Al Qur’an menjawab:- “Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran : 146)

15. Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah?

Al Qur’an menjawab:- “Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 96)

Al Qur’an menjawab:- “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zumar : 10)

17. Masya Allah… Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah?

.Al Qur’an menjawab:- “Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga),(sambil mengucapkan) ‘SeLamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (QS. Ar-Ra’du : 23-24)

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah…

18. Sekarang kami tenang ya Allah, kami ridha dengan ketentuan-Mu, kami bersabar dengan ujian-Mu.

Al Qur’an menjawab:- “Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya” (QS. Al-Bayyinah : 8)
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar” (QS. At-Taubah : 72)

Kesemua ini Khazanah dari Al Qur’an

Oleh itu….

PERBANYAKKAN MEMBACA TERJEMAHAN AL QURAN AGAR FAHAM AKAN WAHYU DARI ALLAH UNTUK SEKALIAN MANUSIA.
AGAR MENJADI PENYULUH DAN PETUNJUK UNTUK MENCARI KEBENARAN YG SEBENAR…
—————————–

Peterbait tolong sampai kan pada semua sahabat2ku dan semua waris2ku

Wakaftnya ulama merupakan salah satu tanda dekatnya akhir zaman. Wafatnya ulama yang merupakan pewaris nabi jelas musibah tak tergantikan bagi umat Islam.

Rasulullah SAW bersabda: وَمِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيُثْبتَ الجَهْلُ

"Sebahagian tanda datangnya Hari Kiamat diangkatnya ilmu dan tinggallah kedunguan (kebodohan)."

Dalam Alquran disebutkan kehancuran dunia atas wafatnya ulama.

Allah SWT berfirman: اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ وَاللّٰهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهٖۗ وَهُوَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Ertinya: "Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan kamu (hal itu tidak penting bagimu) karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dialah Yang Mahacepat hisab-Nya". (QS Al Ra'du: 41).

Jika sebelum ini ulama terkenal Indonesia, Syeikh Ali Jaber meninggal akibat COVID-19, hari ini para agaman negara iaitu Ustaz Syed Abdul Kadir Al Joofre dan Dr Syed Shahridzan Ben Agil yang juga merupakan Ketua Penolong Mufti Wilayah Persekutuan berkongsi kisah kematian Al-‘Allamah Al-Faqih Al-Sheikh Dr. Ahmad Ali Toha al-Rayyan, ulama besar mazhab Maliki yang meninggal akibat COVID-19 hari ini.

Semoga kita semua dilindungi dari fitnah Dajjal dan seterusnya akhir zaman yang semakin menunjukkan banyak tanda.

Bacalah catatan dari para agaman yang dikongsi di fb masing-masing.

إنا لله و إنا إليه راجعون

Demi Allah berita ini sangat menyedihkan kami namun tiadalah yang mampu kami ucapkan melainkan yang Allah redha.

Telah kembali ke Rahmatillah Al-‘Allamah al-Faqih Prof Dr Ahmad Toha Rayan Rahimahullah, antara orang yang paling alim dalam Mazhab Maliki di Mesir dan Ahli Anggota Ulama Besar Al-Azhar as-Syariff.
.
Beliau adalah guru yang sangat sangat kami cintai. Saya belajar daripada beliau pelbagai kitab Mazhab Maliki dan Perbandingan Mazhab. Beliau adalah Syaikh saya sepanjang di Mesir. Banyak saya dapat belajar secara berdua saja dengan beliau. Umur beliau sebaya umur Abah. Abah juga mengenali beliau ketika sama-sama membangunkan Universiti Ahgaff di Yaman.

Beberapa hari lalu salah seorang anak murid kanan beliau memberitahu saya bahawa Syaikh disahkan dijangkiti COVID-19

Moga Allah merahmatimu wahai guru kami.

Ini pula catatan dari Dr Syed Shahridzan Ben Agil yang juga merupakan Ketua Penolong Mufti Wilayah Persekutuan.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un…

Berita yang amat menyedihkan tentang pemergian guru kami ke menuju ke rahmat Allah.

Beliau al-Marhum al-‘Allamah al-Faqih al-Sheikh Dr. Ahmad Ali Toha al-Rayyan, ulama besar mazhab Maliki di al-Azhar serta alim dalam pelbagai bidang ilmu dan displin turath.

Kenangan amat indah mengikatkan kami dahulu yang berkesempatan berguru dengan al-Marhum di masjid al-Azhar. Al-Marhum amat terkenal dengan sikap ramah mesra dan lemah lembut terhadap murid-muridnya. Sesungguh pemergian beliau satu kehilangan yang amat besar bagi Al-Azhar Al-Syarif, dunia Islam dan anak² muridnya dari seluruh dunia.
Jelas satu demi satu alim ulama di angkat oleh Allah di akhir zaman ini.

Semoga Allah merahmati guru kami, mengampuni dosa-dosa beliau dan menghimpunkan beliau bersama-sama para nabi dan soliheen di akhirat kelak. Amin Ya Rabb.