Ajal maut jodoh pertemuan Allah tentukan sejak di luh mahfuz lagi. Namun adakala jodoh itu tidak serasi kerana terjadinya perceraian atas banyak sebab termasuk tidak menemui titik kesamaan dengan pasangan.
Tidak dinafikan, tiada pasangan yang sempurna. Setiap dari kita ada titik kelemahan. Begitu jugalah ketika melalui malam pernikahan, kita akan menemukan hal-hal baru dari pasangan kita. Sebelum ini kita hanya mengenalnya dari luar saja atau dari kawan-kawan dan ahli keluarganya. Bila tinggal bersama serumah, dari situlah kita akan mula belajar kebiasaan-kebiasaan dirinya yang mungkin tidak kita sukai.
Lalu bagaimana agar rumahtangga kekal harmonis meskipun ada kebiasaan dirinya yang tidak kita sukai dari pasangan?
Pertama, kenal pasti apakah yang membuat kita kesal itu berkaitan dengan prinsip yang kita pegang? Yang disebut masalah prinsip ini ialah kita tak suka kalau pasangan malas kerja, tidak setia, bergurau kasar, panas baran dan sebagainya. Jika hal seperti itu, ternyata kita akan kecewa.
Tapi jika hal di atas berkaitan dengan kebiasaan dalam keluarganya sebelum ini di mana memang hal itu menjadi kebiasaan bagi keluarganya, sikap ini masih boleh diubah dengan menasihatinya agar lebih teratur. Jangan terlalu inginkan kesempurnaan kerana kita sendiri tidak sempurna.
Kedua, kita harus tahu, pasangan kita bukan anak kita. Ya kita bertemunya saat dirinya sudah dewasa. Dan jelaslah karektor pasangan sedikit sebanyak dipengaruhi oleh didikan keluarga dan lingkungan sekelilingnya. Kalau kita ingin mengubahnya tidak boleh dalam sehari dua kerana ia tidak akan terjadi. Begitulah jugalah kota Rom tidak terbina dalam satu hari. Begitulah sikap manusia, perlu diberikan masa untuknya.
Ketiga, salah satu ujian dalam berumahtangga, kita akan menemukan pro dan kontra atau ketidaksesuaian itu. Ia tidak boleh dipelajari secara luaran atau mengikut teori saja sebaliknya semuanya mengambil proses masa yang panjang dan bertahap. Ada kalanya kiita mungkin mahu mengalah tapi kembali fikirkan ke point pertama.
Ingatlah, perhubungan yang serasi bukan mengambil masa sehari dua tapi ada masanya. Kalau kita rasa mampu bertahan, maka bertahanlah. Tapi kalau sudah tidak mampu bertahan lagi, maka redhalah melepaskan.
Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
KLIK DI SEENI