Siapa yang tidak teringin menjejakkan kaki ke Tanah Suci, namun soal perbelanjaan dan kos ke sana kerap menjadi persoalan utama. Ada berpendapat, jika sampai seru tetapi duit tidak mencukupi pun tidak akan terlaksana hasrat itu.
Bagi yang menunaikan haji ia meru[pakan satu perjalanan ibadat yang sangat bermakna kerana sebahagian besar jemaah menunggu berpuluh tahun sebelum giliran mereka dapat ‘naik haji.’ Demikian hebatnya ujian dan penantian para dhuyuf arrahman (tetamu Allah).
Berikut ini Hajjah Rohana Saad berkongsi tip untuk menjadi tetamu Allah. Moga ia bermanfaat untuk semua.
TIP NAK DAPAT JADI TETAMU ALLAH
Petua seorang sahabat katanya kalau nak sangat pi Tanah Suci selalu lah bertalbiah “Labbaika Allahumma labbaika, labbaika la syarikalaka labbaika, innal hamda wan nikmata laka wal mulka la syarika lak.” Dia ikut petua kawan dia tu selalulah dia bertalbiah dan tak sampai setahun dia jadi Tetamu Allah. Ramai juga yang maklumkan mereka ikut petua ini dan dijemput menjadi tetamu Allah.
Ads
Seorang lagi sahabat bagi petua, katanya kalau nak sgt pergi haji, pergi je kursus haji walaupun waktu giliran tu jauh lagi.. Allah akan tenguk usaha dan semangat kita, In Sya Allah cepat sikit Allah jemput.. Aamiin.
Selain di atas ada sahabat lain memberi petua ialah selalulah kita mendoakan orang lain untuk jadi tetamu Allah. Kita jangan kedekut untuk mendoakan untuk orang lain. InsyaaAllah malaikat akan mendoakan untuk kita pula.
Ads
KONGSI REZEKI
Petua akhir, kita hendaklah selalu meraikan saudara mara atau sahabat handai yang akan ke Tanah Suci samada pergi untuk melaksanakan ibadah umrah atau haji dengan memberi sedikit sumbangan dengan seikhlasnya tanpa mengharap cenderahati dari Tanah Suci. Boleh diberi sumbangan kewangan atau telekung dan sebagainya keperluan ke Tanah Suci. InsyaaAllah penerima sumbangan kita yang menjadi tetamu Allah tersebut dengan seikhlasnya akan mendoakan buat kita menjadi tetamu Allah pula.
Ads
Tak salah kita ikut petua-petua ni sebagai salah satu usaha kita selain berdoa. Allah tidak menjemput orang yang mampu tetapi memampukan sesiapa yang mahu dan rindu. Semoga Allah menjemput kita semua menjadi tetamuNya.. Aamiin ?
Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebahagian peralatan kerjanya berselerakan dan tidak merapikannya.
Ketika seekor ular itu masuk ke gudang si tukang kayu, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya, ular itu pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.
Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bahagian mulutnya, marah dan putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya.
Ular pun lalu membelit kuat gergaji itu, belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka parah akhirnya membuatkan si ular itu mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji kesayangannya.
Sahabat…
Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain tetapi setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahawa yang terluka sebenarnya adalah diri kita sendiri.
Banyak perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri.
Ketahuilah dendam benci, curiga, fikiran negatif dan apapun itu sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji. Telah ribuan kali muncul dalam fikiran kita yang menusuk dan membakar hati kita sendiri.
Latihlah setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus, mampu dengan cepat melepaskan dan membuang sampah pengotor hati dan fikiran kita sendiri.
Sumber: Ustaz Dato’Dr.Mohd Izhar Ariff
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Kembalinya orang tua kita ke pangkuan Illahi bukan bermakna berakhirnya peluang kita sebagai anak berbakti kepada arwah. Allah menunjukkan banyak cara untuk kita dapat terus mengalirkan pahala buat mereka sebagaimana sewaktu mereka masih hidup.
Oleh itu, jangan berduka cita atau ralat atas pemergian ayah dan ibu tersayang. Berikut adalah jalan atau cara untuk kita berbakti kepada arwah ibu dan ayah.
1. Berdoa mohon keampunan setiap hari
“Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi SAW menjawab, “Ya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya); mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142 )
2. Terus kekalkan silaturahim dengan teman teman arwah
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552).
Saling berhubung bertanya khabar berita dengan sahabat arwah, ahli keluarganya dan orang yang terdekat dengan arwah dan niatkan lah untuk orang tua kita. Berkat rasa hormat kita itu maka semoga pahalanya turut mengalir buat orang tua kita.
3. Menjaga persaudaraan dengan kerabat
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).
4. Beri sedekah atas nama arwah
“Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah ra meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya.
Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya? Nabi SAW menjawab, “Ya, bermanfaat”
Kemudian Sa’ad mengatakan pada Baginda SAW, “Kalau begitu aku bersaksi padamu bahawa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya” (HR. Bukhari no. 2756)
5. Menjaga nama baik orang tua
“Orang tua adalah pintu syurga paling tengah. Kalian boleh sia-siakan pintu itu atau kalian boleh juga menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900).
Teruslah berbuat baik Berbuat baik harus tetap dilakukan ya sobat, sehingga orang tua turut mendapat pahala kebaikan dari sikap baik yang dilakukan oleh sobat misalnya dulu sobat sering menafkahi orang tua setelah menikah maka setelah meninggal lakukan dengan cara lain.
6. Mencontohi amalan baik mereka
“Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali ukhhuwah kepada teman-teman ayahnya” [Hadis Riwayat Muslim 2552 (13)].
Jangan ragu dan lakukan lah segala amalan baik yang orang tua kita pernah lakukan sewaktu hayatnya terhadap teman-teman mereka. Usaha ini agar dapat mengalirkan pahala jariah untuk mereka.
7. Lakukan perkara yang diinginkan arwah
“Di syurga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk membolehkan masuk syurga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua” (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9).
Sewaktu hayat orang tua, pastinya mereka mempunyai harapan terhadap kita. Maka usaha kan untuk penuhi harapan mereka itu selagi mana ia tidak memudaratkan.
8. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat
“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariah (wakaf), ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang berdoa kepadanya (ibu bapaknya)” (HR. Muslim).
Jika sobat pernah mendapat ilmu apa saja tentang kebaikan dan hal yang bermanfaat dari orang tua, hal itu bisa diteruskan ya sobat, sehingga orang tua juga ikut mendapat pahalanya.
9. Melakukan kebaikan yang disukai orang tua
“Sesungguhnya cara berbakti kepada orang tua yang paling baik ialah apabila seseorang itu menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapanya setelah meninggal” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
10. Mengotakan janji yang pernah dijanjikan orang tua
“Ya, ada empat perkara: mensolatinya dan memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, melaksanakan janji-janji mereka, memuliakan teman-teman mereka dan menyambung tali kekeluargaan yang kamu tidak memiliki pertalian kecuali dari adanya pertalian itu. Itu perbuatan bakti kepada mereka yang ditinggalkan untukmu agar kamu lakukannya setelah mereka meninggal.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Jika orang tua pernah berjanji namun belum mampu melaksanakannya, maka apabila kita mampu menunaikannya, maka tunaikan lah janji arwah itu. Semoga dengan cara itu, arwah tenag di sana.
11. Menjadi orang yang soleh
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga perkara iaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang solah yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim).
Doa anak yang soleh InsyaAllah akan diterima Allah.
12. Memohon keampunan untuk orang tua
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis Qudsi: “Diangkat darjat seseorang yang sudah meninggal, kemudian berkata: “Ya Rabb, apa (penyebab) ini?” kemudian Allah SWT menjawab: “Anakmu memohonkan ampun untukmu.”
13. Tunaikan nazar orang tua
“Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya seorang wanita dari Juhainah datang kepada Rasulullah SAW, lalu dia berkata: “Sesungguhnya ibu saya telah bernazar melakukan haji, dia meninggal sebelum melaksanakan nazar hajinya, apakah boleh melakukan haji menggantikannya?” Rasulullah SAW menjawab: “Lakukan haji untuknya.” (HR. Bukhari)
14. Langsaikan hutang orang tua
“Dari Abu Hurairah ra dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Ruh seorang yang beriman tergantung dengan hutangnya, sampai ditunaikan hutangnya”. (HR. Tirmidzi).
Memang hutang orang tua itu bukan kewajiban anak sepenuhnya, namun jika kita berusaha melangsaikannya, ia dapat meringankan urusan orang tua di akhirat kelak.
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?
Rasulullah menjalani gaya hidup sihat sepanjang kehidupannya. Maka sebab itulah baginda tidak pernah ditimpa penyakit teruk. Benarlah, menghidupkan sunnah nabi akan memberi banyak kelebihan dan memperbaiki kerosakan malah diberi pahala.
Lalu bagaimana cara Rasulullah menjaga kesihatan?
Ini adalah cara Rasulullah menjaga kesihatan diri agar tetap sihat.
SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH
Rasulullah mengajak umatnya untuk bangun sebelum Subuh bagi melaksanakan solat sunat, solat fardhu dan solat Subuh secara berjemaah.
Hal ini memberi hikmah yang mendalam antaranya mendapat limpahan pahala, kesegaran udara subuh yang baik terutama untuk merawat penyakit tibi serta memperkuatkan akal fikiran.
CARA RASULULLAH MENJAGA KESIHATAN ADALAH DENGAN AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasulullah sentiasa bersih dan rapi.
Setiap Khamis atau Jumaat, Baginda mencuci rambut halus di pipi, memotong kuku, bersikat serta memakai minyak wangi.
“Mandi pada hari Jumaat adalah sangat dituntut bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan pemakai harum-haruman.”(HR. Muslim)
RASULULLAH TIDAK PERNAH MAKAN BERLEBIHAN
Sabda Rasulullah yang bermaksud: “Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan).” (Muttafaq Alaih)
Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.
Bahkan ada satu pendidikan khusus bagi umat Islam iaitu dengan berpuasa pada Ramadan bagi menyeimbangkan kesihatan selain Nabi selalu berpuasa sunat.
RASULULLAH MENJAGA KESIHATAN DIRI DENGAN GEMAR BERJALAN KAKI
Rasulullah berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dan mengunjungi rumah sahabat.
Apabila berjalan kaki, peluh pasti mengalir, roma terbuka dan peredaran darah berjalan lancar.
Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.
Berbanding kita sekarang yang lebih selesa menaiki kenderaan. Kalau mahu meletakkan kenderaan, mesti letak betul-betul di hadapan tempat yang hendak kita pergi.
RASULULLAH TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah ‘jangan marah’ diulangi sampai tiga kali.
Ini menunjukkan hakikat kesihatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi lebih kepada kebersihan jiwa.
Ada terapi yang tepat untuk menahan perasaan marah iaitu dengan mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka hendaklah kita duduk dan apabila sedang duduk, maka perlu berbaring.
Kemudian membaca Ta’awwudz kerana marah itu daripada syaitan, segera mengambil wudhu’ dan solat dua rakaat bagi mendapat ketenangan serta menghilang kan gundah di hati.
SENTIASA OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis memberikan kesan emosional yang mendalam bagi kelapangan jiwa selain perlu banyakkan sabar, istiqamah, bekerja keras serta tawakkal kepada Allah s.w.t.
TIDAK PERNAH IRI HATI
Bagi menjaga kestabilan hati dan kesihatan jiwa, semestinya kita perlu menjauhi daripada sifat iri hati. “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah.”
JADILAH SEORANG PEMAAF
Pemaaf adalah sifat yang sangat dituntut bagi mendapatkan ketenteraman hati dan jiwa.
Memaafkan orang lain membebaskan diri kita daripada dibelenggu rasa kemarahan.
Sekiranya kita marah, maka marah itu melekat pada hati. Justeru, jadilah seorang yang pemaaf kerana yang pasti badan sihat.
FAKTA: *Jangan makan buah selepas makan nasi. Jangan sesekali skip makan malam. Sesiapa yang meninggalkan makan malam, dia akan dimakan usia dan kolestrol dalam badan akan berganda.
Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama. Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?